24.

2.8K 297 14
                                    

Seperti Minggu pagi biasanya, hari ini aku sedang lari pagi mengelilingi sekitaran komplek. Hari Minggu memang jadwalku ber olahraga. Biasanya aku akan pergi ke gym atau hanya sekedar lari keliling komplek seperti sekarang ini.

Sebelum pulang, aku tidak lupa mampir ke tempat penjual bubur untuk makan dan membungkus 2 bubur lainnya untuk orang-orang di rumah.




Sesampainya di rumah, aku langsung pergi menuju dapur untuk meminum air karena tenggorokanku sudah mulai kering.

"Tumben jam segini udah pulang?" Ucap suara dari arah belakangku.

Aku meliriknya sebentar dan segera menghabiskan air yang masih tersisa.

"Iya, tadi ga ke gym, cuma lari keliling komplek doang. Takut kelamaan, soalnya aku mau nganterin Ada pulang." Ucapku menjelaskan sambil membuka bungkus bubur yang tadi ku beli dan menyuruh Araby untuk duduk dan makan bubur tersebut.

Araby menurut. Ia duduk dan mulai memakan bubur yang sudah ku sediakan.

"Dia punya rumah di sini? Kok malah nginep di sini sih, ngerepotin aja." Ucapnya dengan sinis, dengan mulut yang penuh dengan bubur.

Aku hanya terkekeh melihatnya. "Iya, orang tuanya tinggal di sini."

Mendengar itu, Araby makin mendengus malas.

"Seru banget. Lagi ngomongin apa nih." Ucap Ada yang baru datang dan langsung bergabung bersama kami duduk di meja makan.

"Ngomongin lo!" Ucap Araby tidak santai.

Ada hanya memutar bola matanya malas dan langsung menyambar bubur yang masih tersedia di meja dan mulai memakannya.

"Ada udh siap semua kan?" Tanyaku yang langsung dijawab anggukan olehnya.

Aku tersenyum dan langsung pergi ke atas untuk bersiap-siap berangkat mengantar Ada ke rumahnya.







"Aku pamit ya, kamu kalau ada apa-apa langsung chat aku aja." Ucapku pamit kepada Araby.

"Iya, jangan lama-lama. Kalau bisa langsung pulang aja."

"Iya. Nanti aku usahain ya." Ucapku sambil tersenyum dan dibalas dengan anggukan olehnya.

"Lama banget! Ngapain lagi sih!" Teriak Ada yang saat ini sudah berada di dalam mobil.

Araby langsung mendengus kesal mendengarnya.

Aku tersenyum canggung ke arahnya.

"Y-yaudah, aku pergi dulu ya." Ucapku sambil sedikit mengangkat tanganku melambai ke arahnya.

Ahh, entahlah. Aku memang sangat konyol jika sudah dihadapkan dengannya.









"Cieeee, pamit sama istri...." Goda Ada setelah aku memasuki mobil.

Aku hanya melihatnya dengan tatapan malas dan langsung melajukan mobilku.









"Miiii, piiiii. Ada pulaaaaang!" Teriak Ada sesaat setelah kami memasuki rumah megah ini.

"Aduhhh, kamu tuh kebiasaan banget teriak-teriak kaya di hutan." Omel  Tante Lyn yang baru saja keluar dari kamar bersama om Chiko.

"Hehehehe, lagian dari tadi dipanggil-panggil ga nyaut." Ucap Ada yang langsung memeluk sang mami dengan manja.

"Nova, gimana kabarnya." Tanya om Chiko yang sudah mengalihkan atensinya kepadaku.

"Baik om. Om sama tante gimana?" Tanyaku balik.

"Sehat-sehat. Oh iya, yuk duduk dulu." Ajak om Chiko yang langsung menuntunku untuk duduk.






"Gimana Nova, kerjaan aman?" Tanya om Chiko membuka topik.

don't hesitate to hurt me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang