2.

4.7K 325 2
                                    

Sangat canggung. Itulah keadaan dua perempuan yang saat ini sedang duduk berhadapan di dalam salah satu restoran di tengah kota.

Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Sampai di saat seorang waiter menghampiri mereka berdua dan menanyakan menu apa yang akan mereka pesan.




Setelah memesan, baru lah salah satu dari mereka membuka topik.

"Hai, kenalin. Nama saya Nova" ucap salah satu dari mereka dengan senyum yang lebar sambil mengulurkan tangannya siap untuk dijabat.

"Udah tau" jawab gadis di depannya dengan ketus dan mengabaikan tangan gadis di depannya.

"Langsung aja deh gausah basa-basi. Gue mau lo batalin perjodohan konyol ini" lanjutnya dengan tangan yang sudah ia lipat depan dada.

Nova langsung menurunkan tangannya dan diam sebentar.

Ia menghela nafas berat. "Saya gak mau ngecewain papah saya. Saya gabisa nolak, kalau kamu memang gamau yasudah, kamu saja yang batalin" ucap Nova menjelaskan.

Gadis di depannya memutar bola matanya malas dan ber-decak kesal.

"Gue udah punya pacar dan gue gamau nikah sama perempuan, gue normal" ucapnya dengan tegas.

"Saya ga minta kamu untuk mutusin pacarmu. Dan untuk menikah..." Nova menjeda ucapannya sebentar lalu lanjut bicara. "Tidak usah dipikirkan, kita buat pernikahan ini hanya menjadi status saja. Saya dengan kehidupan saya, dan kamu dengan kehidupan kamu".

Gadis di depannya itu terdiam dan terlihat sedang berfikir.

Tiba-tiba ada suara handphone yang berdering.

Drrrt drrrt.

Gadis di depan Nova langsung mengambil handphonenya lalu mengangkat telepon yang masuk. Ia langsung mengambil tas nya lalu keluar dari restoran dan meninggalkan gadis yang sedang bersamanya itu tanpa berpamitan ataupun sekedar melirik.

Nova hanya bisa mengamati gerak-gerik gadis yang ada di depannya itu sampai gadis itu menghilang dari pandangannya di balik pintu restoran.

Nova tersenyum miris.

"Araby....."

"Permisi.... ini makanan pesanan anda, silahkan dinikmati" ucap sang waiter yang sudah menyajikan makanan untuk dua porsi itu di depan Nova.

Nova pun ter-peranjak dari lamunannya dan menghela nafas berat sambil melihat makanan yang kelihatannya lezat itu dengan tatapan tak berselera.








Thank you.

don't hesitate to hurt me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang