22.

4.7K 419 23
                                    

Araby's POV.

"Ada haus ga? aku mau ambil minum." Tanya Nova pada sang sepupu yang daritadi hanya menyenderkan kepalanya manja pada bahu Nova sambil menonton TV.

Kami bertiga sedang sedang berkumpul di ruang tamu. Dari tadi yang terdengar di telingaku hanyalah suara TV dan tawa yang menurutku sangat menjengkelkan.

Aku memutar bola mataku dan mendengus kesal pada mereka.

Mendengar itu, Nova langsung menoleh dan mengalihkan perhatiannya kepadaku.

"Araby kenapa, Mau minum juga? Aku ambilin ya?" Tanya Nova padaku.

"Gausah!" Ucapku ketus sambil bangkit dan pergi dari hadapan mereka dan pergi ke kamar.

Melihat mereka berdua membuat emosiku sangat tidak terkendali.

Ini sudah hari ke 3 Adaline menginap di rumah kami dan entah kenapa aku sangat tidak suka dengan keberadaannya di dekat Nova.

Entahlah, mungkin aku tidak terbiasa dengan Nova yang kini membagi perhatiannya tidak hanya untukku.

Tidak, Nova kini bahkan memberikan waktunya saat dirumah hampir dengan Adaline sepenuhnya. Dan aku sangat tidak suka akan hal itu.




Author's POV.



"Nih minum." Nova memberikan gelas yang penuh berisi air kepada Adaline dan duduk bergabung di sebelahnya.

"Mau sampe kapan nginepnya? Gue udah ga kuat mau berduaan sama Araby." Ucap Nova yang sekarang sudah duduk dan menatap sepupunya itu dengan malas.

"Sabar dong, gue masih mau mastiin nih. Lo jangan ribut dulu, tahan dulu bucinnya." Ucap Adaline dengan tatapan jengah.

"Mastiin apalagi sih, kalau Araby emang suka gue pasti dia gaakan nolak gue terus-terusan." Ucap Nova dengan muka pasrah.




Malam itu, saat mereka berdua sedang makan malam dan Nova mendapat panggilan untuk pulang dari Araby, entah mengapa Adaline mempunyai firasat aneh tentang itu.

Dia berfikir, kalau Araby memang tidak menyukai Nova dan ingin berpisah dengannya, untuk apa Araby repot-repot menyuruhnya pulang?

Malam itu, akhirnya Adaline memutuskan untuk menginap dengan mereka dan melihat langsung bagaimana situasi yang sebenarnya.

Nova sempat menolak saat Adaline memberitahukan rencananya.

Tetapi karena Adaline terus memaksa dan ia juga penasaran, jadilah mereka sepakat untuk melaksanakan aksi mereka berdua, guna memastikan perasaan Araby yang sebenarnya.



"Hhhh, terserah deh. Gue mau tidur, sana keatas." Usir Nova pada Ada yang masih duduk di sofa tempatnya mengistirahatkan tubuhnya akhir-akhir ini karena kamarnya ditempati oleh sepupunya itu.

Adaline terkekeh melihat Nova yang kini sudah merebahkan tubuhnya di sofa sambil mencari posisi yang enak.

"Pegel ya? Udah ayo ke kamar. Ngapain sih tidur di sini." Ajak Ada sambil menarik kedua tangan Nova agar bangkit dari tidurnya.

Dengan malas, Nova perlahan bangkit dan duduk sebentar.

Ia memutuskan untuk bergabung tidur bersama Ada di kamarnya. Karena tidak bisa dipungkiri, sudah 3 hari dia tidur di sofa, dan kini tulang kaki dan punggungnya memang terasa agak sakit.







Araby's POV.

Aku bangun dari tidurku saat merasakan perutku yang bergejolak seperti ada yang harus ku muntahkan.

Aku langsung bangkit dan segera berlari menuju kamar mandi dan mengeluarkan isi perutku yang dari tadi ingin dikeluarkan.

Ku basuh mulutku dari sisa-sisa muntahan. Ku pijit pelipisku pelan saat merasa sedikit pusing sambil menopang tubuhku dengan tanganku yang lain di pinggir wastafel.

Setelah merasa cukup mendingan. Aku memutuskan untuk berjalan keluar kamar dan menuju dapur untuk meminum air.

Setelah meminum air, aku melihat jam yang ada di atas dinding yang kini sudah menunjukkan pukul 5.30 pagi.

Melihat itu, aku pun segera beranjak ke ruang keluarga untuk membangunkan Nova yang akhir-akhir ini tidur di sana.

Setelah sampai di ruang keluarga, aku tidak melihat siapa-siapa disana. Aku mengerutkan alis bingung dan mulai menengok ke kanan-kiri.

"Novaaa." Panggilku agak berteriak. Setelah melihat ruang keluarga yang kosong, ku pikir Nova sudah bangun dan sedang bersiap-siap.

Tetapi mengapa saat ku panggil-panggil tidak ada yang menyahut?

Aku menghela nafas kesal saat memikirkan sesuatu.

'Mungkin kah mereka?' pikiranku dan langsung bergegas menuju lantai atas untuk mengecek.



Saat hendak membuka pintu kamar, aku diam sebentar sambil memegangi knop pintu.

Cklekk.

Ku buka pintu kamar dengan hati-hati.


Author's POV.


Cklekk.

Pintu terbuka dengan pelan. Araby masuk dan langsung memandang kedua orang yang saat ini tengah berada di alam bawah sadarnya sambil berpelukan.

Alisnya kini sudah menekuk, kedua lengannya pun kini sudah terlipat di depan dada.

Araby diam sebentar, memperhatikan kedua insan yang belum juga terusik dari tidurnya.

"Ekhem." Melihat dua orang yang masih betah berpelukan itu tidak terganggu sama sekali membuat Araby sangat jengkel.

"EKHEM!" Kali ini, ia sengaja mengencangkan suaranya agar dua orang di depannya itu segera bangun dari tidur.

Mendengar itu, Nova membuka matanya dengan malas dan memproses apa yang sedang terjadi sambil menengok ke kanan-kiri.

Setelah sadar sepenuhnya, Nova langsung membulatkan matanya kaget dengan posisinya juga dengan keberadaan Araby yang kini sedang menatapnya tajam sambil bersedekap dada.

Menyadari ada yang tidak beres, segera Nova bangkit untuk duduk sambil melepaskan tautan tangan Ada yang melingkar di perutnya dan menatap Araby dengan canggung.

Terganggu dengan pergerakan Nova, Ada yang masih tidur pun terusik.

"Hoammmm. Udah pagi?" Tanya Ada sambil mengusap matanya sembari menengok sekitarnya.

"Eh, hi." Sapa Ada saat menyadari keadaan Araby di samping ranjangnya.

Mendengar itu, Araby yang masih dengan muka masamnya, segera berbalik arah dan bergegas keluar dari kamar itu dengan membanting pintu sedikit keras.

Brakk.

Mendengar itu, Nova menutup matanya sebentar lalu mengusap wajahnya.

"Huhh." Helaan nafas keluar dari mulutnya. Setelah sadar sepenuhnya, Nova langsung bangkit dari kasur lalu bersiap untuk berangkat ke kantor.


Adaline tersenyum miring melihat tingkah Araby yang menurutnya tidak biasa itu.

"Interesting." Ucapnya sebentar sebelum akhirnya ambruk ke dalam selimut lagi dan melanjutkan mimpinya yang tadi terganggu.

















Thank you.






Yang setuju next chap Nova, Araby tidur bareng absen adik-adik.

Segini dulu yaaa, nanti malem ahel lanjut deh. Kalo ga lanjut berarti skem.

Don't Hesitate To Hurt Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang