23.

4.3K 354 30
                                    

Author's POV.


Hari sudah siang dan matahari sudah menunjukkan sinar teriknya.

Tetapi wanita yang saat ini sedang hamil 5 bulan itu masih enggan untuk keluar dari kamarnya di karenakan ia ogah melihat orang asing yang beberapa hari ini tidur di rumahnya.

Tetapi ada yang sangat menggangu dari tadi. Tenggorokannya sudah sangat kering dan tidak ada air lagi yang tersisa di dalam kamarnya.

Terpaksa ia harus keluar dari kamar. Dengan harapan ia tidak bertemu dengan sepupu Nova itu.




Sesampainya di dapur, Araby langsung mengisi air di gelas dan segera meneguknya sampai habis.

Saat sedang menghilangkan dahaganya, dari belakang datang wanita lain yang dari tadi sangat ia hindari kehadirannya.

"Hi." Sapa Ada kepada Araby sambil mengambil sesuatu dari dalam kulkas.

"Nih, tadi pagi Nova pesen ke gue buat ngasih ini ke lo." Ucap Ada sambil menyodorkan kotak makan bening yang di dalamnya telah berisi buah-buahan yang sudah dipotong-potong.


Araby's POV.



"Hi." Aku langsung menoleh ke belakang saat ku dengar suara menjengkelkan yang akhir-akhir ini selalu ku dengar.

Aku hanya tersenyum tipis sambil meletakkan gelas yang tadi ku pakai.

"Nih, tadi pagi Nova pesen ke gue buat ngasih ini ke lo." Ucapnya sambil memberikan kotak buah.

Aku hanya tersenyum tipis lalu mengambil kotak buah tersebut.

Ku dudukan diriku di salah satu bangku, lalu ku makan buah segar itu dengan perlahan.

aku mendengus kesal karena sang sepupu itu malah mengambil posisi untuk duduk di depan ku.

Buah yang tadinya segar dan lezat sekarang sudah terasa hambar.

Huhh, dasar perusak mood!





"Sayang banget ya Nova nikahnya sama lo." Ucap Ada tiba-tiba dan jangan lupakan senyuman sinisnya yang sangat menjengkelkan itu. Tangannya pun kini sudah ia lipat di depan dada.

Aku mengerutkan dahiku bingung sambil memelankan kunyahanku dan membiarkannya untuk terus berbicara.

"Padahal dulu gue kira dia bakal nikahin Alya. Bucin banget soalnya." Lanjut Ada bercerita dan sedikit terkekeh.

"Maksud lo apaan? Dari kemaren bawa-bawa Alya terus. Hubungannya dia sama Nova apaan?" Ujarku yang sudah tersulut emosi.

Dia terkekeh sebentar sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Alya mantan Nova, udah sempet tunangan malah. Eh, nikahnya malah sama lo. Padahal kalo sama Alya gue yakin hidup Nova bakal lebih baik, ga kaya sekarang." Jelasnya dengan nada menyindir.

Aku membuang wajahku. Sialan, aku sedikit terbawa suasana oleh kata-kata pedasnya itu.

"Nova terlalu baik....."

"you're jus't genuinely a horrible fucking person, and you dont deserve shit!" Lanjutnya dengan emosi.

Aku terkejut dengan umpatan yang Ada berikan barusan. Aku hanya diam tidak berniat membalas.

Setelah puas memaki ku, Ada langsung menuju ke atas meninggalkanku sendiri dengan pikiranku.

Apakah aku sejahat itu? Tetapi ini semua bukan kemauan ku. Aku di paksa untuk berada di posisi ini. Aku hanya ingin keluar dan hidup bahagia dengan orang-orang yang kucintai.....


don't hesitate to hurt me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang