Jangan lupa tekan tombol vote lalu tulis komentar 💜
Happy Reading 🍀
Xelia keluar dari perpustakaan dengan wajah sendu, di tangan ada ponselnya yang sudah rusak akibat ulah Visya. Ia tidak tahu apakah ponsel ini masih bisa di perbaiki? Jika bisa pun pasti biayanya cukup mahal.
Gadis itu tidak mengerti dengan Visya yang tega merusak ponselnya. Gadis itu kembali ke kelas yang masih cukup sepi karena jam istirahat masih berlangsung.
Duduk begitu saja tanpa sadar ada sesuatu yang Xelia duduki. Xelia memasukkan ponsel yang sudah rusak ke dalam tas, lalu ia mengeluarkan buku untuk pelajaran hari ini.
Bel masuk untuk pelajaran ketiga pun berbunyi, membuat para murid bergegas masuk ke dalam kelas. Apalagi hari ini di kelas Xelia bagian pelajaran fisika, dimana gurunya terkenal killer.
Setelah semua murid masuk, tidak lama pak Roto selaku guru fisika masuk dengan buku di tangan kiri dan rotan panjang di tangan kanan. Pak Roto cukup di takuti, sebab temperamentalnya yang buruk, guru itu suka sekali memarahi anak didik nya.
Pelajaran pun di mulai, meneruskan materi minggu lalu yang baru di bahas setengah.
Xelia merasa tidak nyaman, sepertinya ia harus ke kamar mandi. Saat pak Roto mengedarkan pandangan, Xelia mengangkat tangan mengalihkan atensi guru itu.
"Apa?"
"Maaf pak, saya izin ke toilet," cicitnya pelan, Xelia memang selalu takut pada sosok pak Roto yang galak.
"Kenapa bukan jam istirahat?"
Xelia meneguk ludah melihat wajah garang pak Roto.
"Pas istirahat, saya ketiduran di perpus pak."
"Di perpus kok tidur? Di perpus tuh baca!"
"Tadi sebelumnya saya baca pak, cu-"
"Sudah. Sana kalau mau ke toilet," sela pak Roto memberi izin.
Mendapat izin, Xelia pun berdiri. Namun, ia merasa sulit saat mengangkat bokongnya. Seperti ada yang menempel.
Srek.
Suara robekan itu mengalihkan seluruh penghuni kelas, mereka kompak menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari Xelia.
Xelia terdiam, ia meraba bagian belakangnya dan mendapati roknya sobek. Gadis itu memeriksa dan mendapati lem yang berada di bangkunya.
"Kenapa kamu?" tanya pak Roto di depan sana.
Xelia merasa cemas dengan dirinya sekarang, apalagi beberapa murid mentertawakan dirinya saat ini.
"Katanya mau ke kamar mandi? Ngapain masih di sana?"
Xelia menutupi bagian belakangnya dengan tangan. Ia sadar jika dirinya sekarang jadi pusat perhatian dan itu adalah yang membuatnya tidak nyaman.
"Heh, mau ke kamar mandi atau nggak?" Pak Roto terdengar sedikit marah melihat hanya berdiri di tempatnya.
Xelia mengangguk, ia mengambil celana olahraga, barulah berlari kecil keluar dari kelas sembari menahan malu. Gadis itu benar-benar pergi ke kaman mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...