Bab 11

55 22 1
                                    

Jangan lupa vote dan komennya 💜

Happy Reading ✨

"Lepaskan aku!" Xelia mencoba melepaskan diri dari Reyko yang menariknya.

Gadis itu tadinya tengah menangis, tetapi tiba-tiba Reyko menariknya.

"Re-reyko, tolong lepaskan."

Laki-laki itu sama sekali tidak menghiraukan apa yang dipinta Xelia. Reyko menarik Xelia sampai keduanya tiba di dekat mobil laki-laki itu.

"Masuk!" Dengan gerakan kasar, Reyko memaksa Xelia masuk.

Tentu saja Xelia menolak, gadis itu berusaha keluar dan melepaskan diri. Akan tetapi, tenaganya kalah kuat dengan Reyko sampai laki-laki itu berhasil memaksanya masuk.

Dengan cepat Reyko turut masuk ke dalam. Laki-laki itu menyalakan mobil dan langsung melajukannya pergi dari sini.

Di dalam mobil terus meminta untuk di turunkan, Reyko memacu kendaraan roda empat ini dengan kecepatan tinggi.

"Reyko, tolong berhenti! Kamu mau bawa aku kemana?" Xelia sudah menangis lagi, perasaanya tidak tenang sebab tidak tahu dirinya akan dibawa kemana.

Reyko sama sekali tidak menghiraukan Xelia yang terus memohon untuk di turunkan. Perjalanan itu berakhir ketika mobil tiba di depan sebuah rumah yang sederhana.

Reyko keluar lebih dahulu, kemudian laki-laki itu menarik paksa Xelia.

"Aku mau pulang." Xelia ingin melarikan diri, tapi Reymo malah mengangkatnya seperti karung beras.

Xelia memukuli punggung Reyko, meminta agar laki-laki ini menurunkannya. "Turunin aku! Lepasin aku Reyko!"

Laki-laki yang tampak mabuk itu sama sekali tidak mau menuruti apa yang Xelia katakan. Pintu rumah terbuka, Reyko masuk ke dalam dan kembali menutup pintu.

Ia melempar tubuh Xelia ke atas sofa yang lumayan empuk.

Xelia menatap waspada Reyko yang memperhatikannya dengan intens. Ia beringsut mundur kala Reyko mulai mendekatinya.

"Ka-kamu mau apa sih? Aku mau pulang." Xelia ingin berdiri tapi segera Reyko menahannya.

Laki-laki itu mencengkram kedua tangan Xelia dan mengangkatnya ke atas kepala gadis ini. Dilihatnya wajah Xelia dari dekat, Reyko menarik sebelah sudut bibirnya.

Xelia begitu takut saat Reyko mulai menindih tubuhnya, gadis itu juga dapat mencium bau alkohol yang keluar dari deru nafas reyko.

"Kamu ma-mabuk Reyko, jangan macam-macam!" seru Xelia berusaha memberontak.

Tatapan Reyko berubah sayup, entah mengapa ketika melihat Xelia ia malah seperti melihat Visya. Dalam bayangannya, wajah kekasihnya itu yang kini ada dihadapannya. Wajah cantik dan manis milik Visya, tetapi nyatanya yang ada didepan wajahnya adalah wajah Xelia.

Xelia menahan napas saat Reyko mulai mendekatkan wajahnya. Sampai di detik itu pula, Xelia dapat merasakan sesuatu yang kenyal menempel di bibirnya.

Xelia memalingkan wajahnya, ia terkejut dengan apa yang Reyko lakukan barusan.

Sedangkan Reyko yang berada di bawah pengaruh alkohol merasa kesal sebab Visya kekasihnya malah memalingkan wajah. Dengan mencengkram pipi Xelia, dan membuat wajah gadis itu ada didepannya lagi.

XELIA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang