Jangan lupa vote dan komennya 💜
Happy Reading ✨
Saat Xelia tiba di sekolah, dia merasa aneh ketika sepanjang lorong para murid membicarakannya. Ia yakin ada sesuatu yang tidak dirinya ketahui. Bahkan saat tiba di kelas ia semua pasang mata langsung menatapnya.
Clea mendekati Xelia dengan tatapan mengejek.
"Ya ampun, bener-bener gak nyangka ternyata lo berani juga, ya."
Xelia menatap tidak paham mendengar ucapan dari Clea.
"Kenapa? Lo belum tau berita hot di forum sekolah?" Clea mengutak-atik ponselnya lalu menunjukkan pada Xelia.
Xelia membaca berita yang ada di forum sekolah. Berita yang mengatakan jika Xelia menjual diri pada lelaki hidung belang, yang menjadi titik fokus gadis itu adalah foto, dirinya dan ... itu Alio, bos nya.
"Sumpah beneran gak nyangka banget gue, keliatannya aja kek anak baik padahal mah ya gitu deh," ledek Clea.
Xelia mendengar jika teman kelasnya ini membicarakannya dan mencibir.
Gadis itu menghembuskan nafas panjang, berusaha tetap tenang, ia bersidekap dada.
"Yah beginilah kalian, langsung percaya berita yang belum tentu benar. Jika sekarang aku berkoar dan membela diri jika aku tidak melakukan itu, kalian juga tidak akan percaya," ujar gadis itu cukup lantang.
"Ngakunya sih anak-anak orang kaya, tapi pikiran dan hatinya gak kaya, mudah banget terhasut berita bohong itu. Cih!" Xelia tanpa peduli pergi menuju bangkunya, mengabaikan semua murid yang ada di kelas.
Berita bohong itu memang cepat menyebar di sekolah. Kini Xelia jadi bahan pembicaraan para murid, bahkan ia di panggil oleh pak Roto terkait berita tersebut.
Gadis itu berdiri dihadapan pak Roto dengan wajah malas. Ia yakin guru ini akan memarahinya, menghina, lalu menghukumnya.
"Bapak percaya begitu saja dengan berita yang belum tentu benar?" celetuk Xelia sebelum pak Roto membuka suara.
"Bapak seorang guru yang sudah mengabdi belasan tahun, tapi mudah terperdaya berita bohong. Jika saya memang melakukan itu, apa saya punya muka untuk datang ke sekolah apalagi semua murid sudah tau semuanya."
"Ka-"
"Saya sudah terbiasa di pojokkan, tidak ada yang mau mempercayai ucapan gadis miskin seperti saya. Kalian para guru bukannya membela justru mencela, dimana sikap terhormat sebagai guru yang malah menekan muridnya yang lemah?"
"Saya membela diri, tapi kalian para guru lebih percaya pada para pelaku. Saya memang tidak memiliki bukti, tapi saya memiliki Tuhan yang melihat semuanya. Benar atau tidaknya perkataan saya akan terbukti di masa depan dan saat itu terjadi dan kebenarannya mereka yang berbohong, maka kalian para guru akan menyesal seumur hidup!" Tanpa ragu Xelia pergi begitu saja membuat pak Roto naik pitam.
Xelia berjalan cepat di lorong sekolah dengan gunjingan beberapa murid. Ia sebenarnya ingin menangis, tetapi tekadnya untuk tidak lemah lagi sudah bulat.
Langkah kaki gadis itu terhenti ketika di depannya ada Visya, Reyko dan teman-teman keduanya. Menatap Xelia mengejek.
Xelia yakin jika Ezya dan Leon yang mengedit foto dirinya dan Alio.
"Wah, ada cewek murahan nih. Adudu, gak nyangka banget bisa-bisanya jadi mainan om-om," cetus Nias kemudian tertawa mengejek bersama yang lain.
Xelia mengepalkan kedua tangannya. Tatapannya terus mengarah ke arah enam murid jahat itu, ia janji bahwa mereka semua akan mendapat balasan.
"Gak malu, ya? Masih berani masuk sekolah, dasar jalang!" hina Ezya menimpali.
Tawa para murid terdengar di telinga Xelia, gadis itu memejamkan mata menahan emosi yang sudah ingin meledak. Sungguh, hatinya sakit mendengar ejekan dari mereka. Ia selalu tertuduh dengan hal yang sama sekali tidak di lakukannya.
Xelia menghembuskan nafas pelan kemudian ia ikut tertawa membuat yang lain berhenti dan menatapnya heran.
"Puas? Kalian begitu puas mentertawakan aku. Apa kalian yakin jika berita itu benar?" tanya gadis itu dengan pembawaan tenang.
"Apa kalian semua mencari tahu lebih jauh foto itu, foto bisa di ambil kapan saja. Percaya berita itu hanya karena satu foto yang bahkan tidak jelas, serendah itu pemikiran kalian!"
Para murid diam mendengar apa yang dikatakan oleh Xelia.
"Jika kalian merasa aku melakukan itu, maka apa masalahnya? Itu kehidupan pribadiku, bukan urusan kalian, toh tidak merugikan kalian ini. Hidup kalian sudah sempurna? Hidup kalian sudah baik? Apa kalian orang suci? Lalu seenaknya merendahkan orang lain?"
"Apa kalian manusia murni tanpa dosa yang suka tertawa di atas penderitaan orang lain? Apa mata kalian buta, sampai percaya berita itu hanya karena sebuah foto!"
"Apa kalian melihat dengan jelas aku melakukannya? Apa aku tidak bisa berinteraksi dengan seorang pria asing? Asal kalian tau, pria itu adalah bos ku, yang berbaik hati menawarkan untuk mengantarku pulang karena aku hampir tertabrak oleh dia."
Xelia kini berdiri di depan Visya, telunjuk gadis itu menunjuk Ezya dan Leon.
"Apa kalian berdua tau, jika fitnah lebih kejam daripada pembunuhan?" tanyanya dengan suara dingin.
Visya menatap tidak suka Xelia yang sejak tadi berbicara. Gadis itu mengangkat tangannya ingin menjambak rambut Xelia, sebelum itu Xelia lebih dulu menarik tangan Visya lalu memelintirnya.
"Akhh, sakit!" lirih Visya merasa jika tangannya bisa patah.
"Lepasin dia!" Reyko berseru.
Xelia yang merasa sangat kesal, mendorong Visya sampai tersungkur. Ketika Reyko hendak menolong kekasihnya, Xelia menendang laki-laki itu sampai ikut tersungkur.
Tidak cukup di situ, ketika dua teman Reyko hendak menariknya, ia lebih dulu menendang tulang kering Ezya dan mendorong Leon.
Para murid tertawa melihat para perundung itu terjatuh. Mereka tidak percaya dengan keberanian Xelia, tapi tidak dapat menahan tawa ketika melihat empat murid itu terjatuh.
"Berani banget sih lo!" seru Nias mendorong bahu Xelia.
"Ngapain harus takut? Kalian bukan Tuhan yang harus aku takuti!" setelah itu Xelia pergi dari sana dengan senyum puas.
Benar-benar puas bisa mengatakan semua uneg-unegnya lalu melawan para perundung itu. Xelia tersenyum lebar, ia senang memiliki keberanian seperti itu.
Tidak peduli jika nanti dirinya di panggil lagi karena sudah menyakiti Visya dan yang lain. Salahkan mereka yang selalu mengatakan kata-kata menyakitkan padanya.
***
Bersambung ....
🍇🍇🍇
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...