Bab 24

46 15 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya 💜

Happy Reading

Xelia dan Kylin masih berada di belakang sekolah, Xelia mengatakan semua yang diterimanya dari Visya. Bagaimana gadis jahat itu menyakiti fisiknya, menghina Xelia membuat penderitaan Xelia semakin banyak. Ia juga membeberkan penyebab dirinya sampai di bully oleh Visya.

Kylin merasa bersalah karena dirinya, Xelia harus menjadi korban bully-an yang di lakukan Visya.

"Ma-maaf kak, aku sudah membuat kakak menerima semua perlakuan kasar kak Visya," cicit Kylin menundukkan kepala dengan kedua mata berkaca-kaca.

Xelia menatap adik kelasnya yang tampak kurus ini. Ia tidak ada niatan menyalahkan Kylin atas apa yang di alaminya. Dia hanya ingin Kylin bekerja sama dengannya untuk menguak perbuatan kejam Visya.

"Maaf karena aku gak bantu kakak selama ini. Di saat kakak di permalukan, di tuduh memfitnah kak Visya. Aku hanya diam, karena aku juga gak bisa berbuat apa-apa." Suara Kylin mulai bergetar, tetesan cairan bening dari matanya meluruh membasahi pipi tirusnya.

"Aku paham. Kamu jangan merasa bersalah dengan apa yang menimpaku, ini bukan salahmu. Kamu juga korban Kylin," cakap Xelia berharap Kylin tidak menyalahkan dirinya sendiri.

Kylin hanya diam dengan kepala terus menunduk. Xelia menghela nafas panjang mengetahui adik kelasnya ini menangis. Tangannya mengusap-usap punggung Kylin agar gadis ini sedikit tenang.

Beberapa saat keduanya hanya diam dengan pemikiran masing-masing. Sampai Kylin mendongakkan kepala, menatap Xelia dengan sorot sendu.

"Kak, untuk menebus rasa bersalahku. Apa aku bisa bantu kakak untuk membalas kak Visya?" tanya Kylin dengan hati-hati.

Xelia menarik sebelah sudut bibirnya, ia menganggukkan kepala membuat Kylin menatap dengan sorot senang.

"Apa?"

"Apa alasan Visya bully kamu sebelumnya?" Satu hal yang harus Xelia pastikan, sebab ia tidak yakin jika Visya membully tanpa sebab.

Kylin memalingkan wajah ke samping, menatap bak sampah yang berjarak beberapa meter dari posisi duduknya.

"Aku gak tau kak, hanya saja ... kak Visya selalu bilang kalau aku anak miskin gak pantas sekolah disini, mereka sering menghinaku juga orang tuaku yang hanya penjual sayur keliling," jelas Kylin.

"Apa karena kamu bukan murid dari kelas atas?"

"Mungkin. Saat aku mencoba melawan dia, pasti ujung-ujungnya dia bakalan nyakitin fisik aku."

Alasan yang hampir sama dengan Xelia. Visya mengejeknya miskin dan jelek, gadis jahat itu membully bukan hanya karena Xelia memergoki aksinya. Namun, memang gadis kaya itu senang menindas yang lemah di bawahnya.

"Tapi kak, sebelumnya-" Kylin melihat sekitar memastikan tidak ada orang lain. "Aku pernah dengar jika ada murid kelas dua belas yang pernah di siksa kak Visya sampai masuk rumah sakit," bisik Kylin.

"Hah?" Xelia menatap tidak percaya Kylin yang mengatakan itu.

Kylin menganggukkan kepala ketika Xelia menatapnya tidak percaya.

XELIA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang