Jangan lupa tekan tombol vote dan berkomentar yah 💜
Happy Reading ✨
Xelia menatap nanar sepatu di tangannya yang sudah rusak, ini sepatu satu-satunya yang ia miliki. Tapi kini sudah rusak dan tidak bisa di gunakan lagi.Gadis malang itu mendongak, mendapati Visya dan yang lain tertawa puas melihat dirinya. Mereka sama sekali tidak perduli sebab sudah merusak sepatu milik Xelia.
Visya melangkah maju, kemudian berjongkok menghadap Xelia.
"Ini akibatnya karena lo gak becus kerjain tugas yang gue kasih!" Visya menunjuk-nunjuk kening Xelia dengan jarinya. "Pokoknya, lo hanya perlu persiapkan diri untuk menerima lebih banyak kejutan dari gue!"
Setelah mengatakan itu, Visya pun pergi dari sana di ikuti kekasih dan kedua temannya. Meninggalkan Xelia sendirian yang mulai terisak pelan, gadis malang itu menatap kepergian Visya dan yang lain dengan sorot sendu.
"Ka-kalian jahat, ke-keterlaluan," lirihnya.
Bahagia tidak pernah ada dalam kamus hidupnya sejauh ini, Xelia selalu di rundung duka dan masalah. Ia hanya manusia biasa yang lemah, tapi takdir selalu mempermainkannya begitu hebat.
Dari sekian banyak murid di Sma Kalana, kenapa dirinya yang Visya jadikan korban bully? Apa untungnya bagi Visya melakukan semua hal buruk kepadanya? Apa untungnya?
***
Langit yang tadinya berwarna biru kini terganti oleh awan mendung. Sinar mentari tidak lagi menampakan diri. Tetesan kecil cairan bening dari atas turun menetes ke tanah.
Xelia melangkah lunglai di jalanan menuju rumahnya. Tatapan gadis itu tampak kosong, tubuhnya juga terasa lelah tapi tak membuatnya berhenti sejenak dari melangkah.
Gadis malang itu berjalan dengan hanya mengenakan satu sepatu saja, sedangkan sepatu yang di rusak tadi ia masukkan ke dalam tas.
"Xelia!"
Xelia berhenti kala mendengar ada yang memanggil namanya. Ia menoleh kanan-kiri dan menemukan sosok yang sedikit familiar di matanya berjalan mendekati.
"Kamu Xelia, kan?"
Gadis itu mengangguk ragu, ia tidak terlalu ingat siapa orang ini yang entah bagaimana mengetahui namanya.
"A-ada apa?"
"Aku Gita, bendahara di kelas. Tau kan?"
Xelia baru ingat jika ia melupakan sosok bendahara kelas ini. "Ma-maaf, aku sempat lupa kamu."
Gita tersenyum tipis. "Gapapa. Oh iya, aku mau minta tolong, bisa?"
Xelia terdiam sebentar, baru kali ini ada yang mau meminta tolong padanya, apalagi nada bicara Gita terdengar ramah.
"Boleh."
Gita kembali tersenyum, gadis yang memakai topi itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
"Gini, aku bakal izin beberapa hari kedepan karena harus jenguk kakek di luar kota. Bu Tri sempat nitipin ini ke aku, dia bakal ambil besok. Nah aku titip ke kamu yah untuk kasih ke bu Tri." Gita menyodorkan sebuah amplop coklat lumayan tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...