Jangan lupa vote dan komennya 💜
Happy Reading ✨
Xelia kembali bekerja seperti biasanya. Gadis itu mampu beradaptasi dengan baik dengan pekerjaan dan rekan kerjanya. Bahkan ia begitu akrab dengan Rubi, gadis imut yang sedikit cerewet.
“Eh, Xel ini tangan kamu kenapa?” Rubi menarik tangan Xelia, melihat pergelangan tangan gadis ini memerah.
Xelia baru menyadari ini, ia yakin ini karena ulah Visya ataupun Reyko. “Gapapa kok.”
“Yakin? Kayaknya perih, sih.”
“Gapapa serius, gak usah di peduliin. Mending kita kerja lagi.”
Melihat Xelia enggan memberitahunya, Rubi tidak lagi bertanya.
“Ru?” panggil Xelia.
“Yuhu, kenapa?” Usia Rubi sebenarnya dua tahun di atas Xelia, hanya saja gadis itu lebih suka jika Xelia memanggilnya nama.
“Emm, muka kamu bisa mulus dan putih gitu, pake apa sih? A-aku penasaran?” Di mata Xelia, wajah Rubi selain imut tapi putih, gadis itu tampak cantik.
Berbeda sekali dengan dirinya, yang tampak kusam, berminyak, berjerawat dan permasalahan wajah lainnya.
“Aku sih, rajin-rajin skincare-an. Yah setidaknya membantu merawat kulit wajah,” jawab gadis imut itu.
“Apa si, ski, sik-?”
Rubi tertawa kecil ketika Xelia kesulitan menyebut kata itu.
“Skincare, skin-care, Xel.”
Xelia mengangguk paham. “Iya itu. Apaan memangnya?”
Rubi pun menjelaskan kepada rekan kerjanya ini tentang apa itu skincare, macam dan jenis serta manfaatnya.
“Terus nanti kita bisa langsung cantik kalau pakai rangkaian itu?”
“Gak juga sih, cantik kan butuh proses. Setidaknya kalau pake skincare kulit kita lebih terawat.”
Xelia paham, sepertinya ia harus menggunakan rangkaian skincare ini untuk merawat wajah. Xelia harus berubah, ia sering dihina jelek oleh para perundung itu, jika ia mampu merawat diri maka mereka tidak ada celah untuk menghina.
“Ajari dan kasih tau aku, untuk menggunakan rangkaian skincare itu,” pintanya kepada Rubi.
***
Karena permintaan Xelia yang ingin di bantu untuk menggunakan rangkain skincare, maka Rubi mengajak gadis itu ke rumahnya. Rubi memang gadis baik, yang bila berteman tidak memandang fisik, kasta atau perbedaan.
Padahal ia dan Xelia baru bertemu tiga hari terakhir ini tapi sudah dekat seperti sahabat saja.
Kini kedua gadis itu ada di kamar Rubi. Xelia menganga tidak percaya melihat jajaran skincare dan kosmetik yang ada di meja rias Rubi.
“Kamu pake ini semua?”
“Heem.”
Pantas saja Rubi sangat cantik, sebab gadis ini merawat wajahnya dengan sangat baik.
“Oke, aku bakal jelasin beberapa skincare ke kamu. Untuk pemula seperti kamu, gunakan skincare yang utama dulu aja.” Rubi menunjukkan beberapa jenis, dan menjelaskan apa kegunaan dan bagaimana cara memakainya.
Xelia memperhatikan dengan seksama, tekadnya untuk merawat wajah sudah bulat. Ia tidak mau lagi mendengar hujatan yang mengatainya jelek.
Beberapa menit Rubi selesai menjelaskan. “Nah, ini buat kamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...