Jangan lupa vote dan komennya✨
Happy reading 🌷🌷
Xelia datang ke sekolah tepat waktu seperti biasanya. Gadis itu berjalan menuju bangkunya yang ada di pojok, tetapi dirinya malah terjatuh akibat tersandung kaki seseorang, saat mendongak ada sosok Clea yang menatapnya sinis."Makanya kalau jalan hati-hati," ujar Clea sembari memutar-mutar ponselnya.
Visya dan Nias juga ada di kelas ini, mengingat bel masuk belum berbunyi.
"Hei guys. Kami punya pengumuman penting nih!" seru Clea pada semuanya.
Xelia bangkit dari posisinya, ia pergi ke bangkunya sendiri. Memperhatikan Clea yang meminta murid lain melihat sesuatu pada ponsel yang gadis itu pegang.
"Ini loh, kami punya rekaman waktu Xelia mabuk kemarin."
Xelia melebarkan matanya mendengar apa yang dikatakan Clea. Ia samar-samar ingat soal kemarin di club, dimana dirinya di paksa untuk minum.
Para murid pun menonton video rekaman Xelia. Gadis itu terekam mabuk, terdengar juga suara Visya yang memanggil-manggil Xelia.
"Liat, kan?"
Para murid langsung membicarakan Xelia, menatap tidak percaya gadis yang memiliki rambut panjang itu.
"Gak nyangka yah? Anak pendiam kek dia suka mabuk juga," cetus satu siswi.
"Iya, masalahnya masih pake seragam lagi. Bikin malu aja, anak sekolah mabuk," timpal yang lain.
“Gak nyangka kan kalian? Keliatannya aja kek anak baik, padahal suka mabok,” ucap Visya membuat yang lain ikut mencibir Xelia.
Xelia menggelengkan kepala. Menampik apa yang di tuduhkan padanya. "E-enggak, aku nggak gi-”
“Alah mau ngelak karena udah ketahuan yah? Udahlah, jelas ada rekaman kok. Mabuk, mah mabuk aja kalu.” Nias berbicara.
“Bener tuh, jangan-jangan selain mabuk jual diri juga lagi?” celetuk Clea membuat yang lain semakin gencar membicarakan Xelia.
Xelia terus menggeleng, gadis itu menghapus setetes bulir-bulir bening yang menetes dari matanya. Semua langsung mencibirnya, mereka langsung percaya pada Visya begitu saja.
“Aku gak gitu, aku di paksa,” lirih Xelia, sayang justru dirinya tidak didengar sama sekali.
Para murid justru asyik mengkritik Xelia dengan beberapa kata pedas. Xelia tidak tahu mengapa para murid ini langsung percaya begitu saja tanpa mau mendengar penjelasan darinya.
***
Ketika jam istirahat tiba, Xelia bergegas pergi menuju toilet. Gadis itu mencuci wajah kusam dan berjerawatnya. Menatap pantulan dirinya di cermin, Xelia tidak mengerti kenapa saat ia di pojokkan ketika di kelas tadi hanya diam?
Padahal seharusnya ia mengatakan jika Visya yang memaksanya mabuk. Justru dirinya hanya bisa menangis tanpa bisa berkata-kata.
Ia mengusap wajahnya, berusaha untuk tetap tersenyum walau hatinya sakit, mengingat tidak ada satupun yang mau mendengarnya.
Terdengar ada yang masuk ke toilet, dari cermin didepannya, Xelia bisa melihat jika itu adalah Visya dan dua anteknya.
Gadis sang pemilik rambut panjang itu merasa waspada saat ketiganya mendekat.
“Hai culun. Gimana rasanya di omongin banyak orang?” tanya Visya yang mencuci tangannya.
Xelia hanya diam, gadis selesai mencuci tangan. Ia hendak melangkah pergi dari sana, namun ditahan Clea dan Nias.
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...