Jangan lupa vote dan komen 💜
Happy Reading ✨
Xelia pergi ke sekolah seperti biasa, tidak ada yang spesial hari ini. Namun, sebenarnya gadis itu memiliki kejutan untuk Visya. Rasanya tidak sabar untuk memperlihatkan pada semua jika apa yang dikatakannya bukanlah fitnah belaka.
Beberapa murid yang mengenal Xelia masih menggunjing gadis itu, mereka masih saja tidak menyukai Xelia yang dianggap sudah menuduh Visya. Tapi bukan hal yang akan mengganggu Xelia lagi, gadis itu berjalan dengan wajah datar tanpa peduli cibiran dari para murid lain.
Xelia sudah bekerja sama dengan Bram si anggota osis yang memang memiliki dendam tersendiri pada Visya. Ia sudah mengirim rekaman terkait yang ditemukan di dalam flashdisk. Hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi maka sekolah akan gempar dengan apa yang akan tersebar.
Bel masuk berbunyi nyaring, para murid bergegas masuk ke dalam kelas. Belajar seperti biasa tanpa ada gangguan. Xelia seperti biasanya selalu menjadi nomor satu ketika hasil ulangan harian dibagikan.
Kebanggaan tersendiri bagi Xelia mendapat nilai memuaskan. Ini karena ia senang sebab prestasinya selalu bertambah, menandakan beasiswanya masih dalam posisi aman. Teman-teman sekelas tentu saja ada yang tidak menyukai gadis itu apalagi nilai Xelia selalu sempurna.
Mereka para anak orang kaya selalu iri pada gadis ekonomi rendah seperti Xelia selalu menjadi yang terdepan soal nilai. Bukankah seharusnya mereka mencontoh Xelia, bukannya malah mencibir gadis malang itu.
•••
Tepat pukul 11 siang, ada instruksi lewat pengeras suara jika para murid di minta berkumpul ke aula sekolah, katanya ada pengumuman penting dari kepala sekolah dan semua murid harus kesana.
Xelia bersama murid lainnya pergi ke aula, Xelia hanya berjalan sendirian karena sampai sekarang pun ia tidak memiliki teman. Gadis rambut sebahu itu duduk di bangku paling depan, mengarah langsung ke atas dimana sudah berdiri pak Frans selaku kepala sekolah.
Pria tua yang terlihat cukup tampan itu mulai membuka suara, memberitahu beberapa hal terkait masalah nilai serta kegiatan sekolah yang akan segera di adakan. Pria itu ingin para murid dan guru bekerja sama untuk mempersiapkan acara pentas olahraga yang selalu diadakan setiap tahunnya.
Setelah hampir 20 menit, tiba-tiba Bram tampak naik ke atas menghampiri kepala sekolah dan membisikkan sesuatu. Xelia tersenyum menyeringai ketika melihat Bram mulai melakukan sesuatu dengan laptop.
Layar besar didepan yang sebelumnya mati menyala, atensi para murid beralih menatap layar tersebut yang kini memperlihatkan sebuah rekaman.
Rekaman itu berputar, baru beberapa detik saja sudah cukup mengejutkan semua murid serta para guru.
Rekaman ketika Visya menganiaya Elsa berputar, wajah gadis angkuh itu terekam jelas. Tidak lama rekaman saat Xelia yang jadi korban kekerasan Visya juga turut berputar.
Sang pelaku sendiri yaitu Visya menatap tidak percaya rekaman yang di putar. Gadis itu naik pitam melihat jika kelakuannya terbongkar dihadapan seluruh murid.
"Sialan! Apa-apaan itu?" Visya bangkit dari duduknya, gadis itu berjalan untuk menghentikan Bram yang masih fokus dengan laptop.
Belum sampai Visya menghampiri Bram, kini layar menunjukkan foto-foto Visya dan Reyko dengan posisi intim. Bahkan ada foto keduanya yang lebih berani daripada itu membuat satu aula terkejut bukan main.
Visya mengepalkan tangan erat, gadis itu segera berlari dan menghentikan Bram. Mengamuk dan melempar laptop yang Bram mainkan sejak tadi.
"Sialan! Apa maksud lo, hah!" marah gadis itu tidak sadar ia membongkar sifat aslinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...