Jangan lupa vote dan komennya 💜
Happy Reading ✨
Xelia tiba di toko kue tepat waktu, gadis itu memasuki toko dengan senyum mengembang. Kejadian di sekolah tadi benar-benar membuatnya tidak menyangka jika ia bisa melawan secara fisik para perundung itu.
Xelia tidak tahu darimana kemampuannya ketika memelintir tangan Visya. Memikirkan hal itu membuatnya tertawa kecil.
"Kenapa kamu?"
Xelia tersentak, ia berbalik dan terkejut mendapati ada Alio bosnya yang berdiri dengan tangan bersidekap di depan dada.
"Ma-mas Alio, ada apa?" tanyanya canggung dan merasa malu.
"Barusan kamu sepertinya tertawa, apa ada yang lucu?"
"Hah, bukan apa-apa kok. Saya hanya merasa senang saja."
Alio memperhatikan Xelia dengan begitu intens, pria itu mengeluarkan ponsel lalu menunjukkannya kepada Xelia.
"Apa berita ini menyebar di sekolah?"
Xelia membaca berita yang ada di ponsel Alio, ia terkejut mendapati jika berita yang tersebar di forum sekolah sampai ke ponsel Alio. Apa berita itu juga menyebar di medsos?
Xelia merasa tidak enak karena bosnya terseret ke dalam berita palsu itu.
"Ma-maaf mas Alio. Gara-gara saya, nama anda jadi kebawa," ucapnya.
"Apa dua remaja tengil yang malam kemarin, yang menyebarkannya?"
"Kayaknya."
Alio tidak mengatakan apa-apa lagi, ia hanya memperhatikan Xelia yang menundukkan kepala.
"Ya sudah, kamu mulai kerja saja."
Selepas kepergian Alio, Xelia menghela nafas pelan. Ini semua karena Ezya dan Leon, mereka sudah membuat berita palsu yang menyeret nama bosnya.
Xelia takut jika Alio tidak terima dan malah berakhir memecat dirinya. Jika seperti itu, maka Xelia akan kesusahan mencari pekerjaan lagi.
***
Di rumahnya sendiri, di depan cermin, Xelia menatap pantulan dirinya. Gadis itu mengoleskan rangkaian skincare pada wajahnya, beberapa kali ia menggunakan rangkaian ini, wajahnya tidak kusam seperti sebelumnya. Walau belum terlihat sepertu Rubi, karena pasti itu butuh proses dan waktu yang panjang.
Xelia berbaring di atas kasur lantai. Gadis itu merenung, menghembuskan napas berulang kali. Xelia berpikir dengan cara seperti apa agar Visya dan yang lain bisa benar-benar menerima balasan atas perbuatan mereka kepadanya tanpa harus ia membalas menggunakan kekerasan lagi.
Jika di pikir-pikir, bukankah sebelum dirinya di buli, ada adik kelas yang juga di buli Visya. Itu menandakan korban perundungan bukan dirinya saja. Bagaimana ternyata ada murid lain yang juga jadi korban Visya.
Sepertinya ia harus mencari tahu soal ini, jika ia bisa menemukan korban yang lainnya, maka ia bisa meminta kerja sama dengan mereka untuk menyuarakan tentang apa yang telah Visya lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
XELIA [Tamat]
Teen FictionXelia Natania merupakan seorang gadis remaja yang hidup sendirian semenjak kedua orang tuanya tiada. Hidupnya penuh luka dan duka, apalagi saat dirinya menjadi korban bullying yang di lakukan murid kalangan atas di sekolahnya. Xelia semakin menderi...