Chapter 58 : Masih Mencintainya?

1K 135 8
                                    

Normal Pov

Mendengar cerita dari sang gadis bermata heterocromia tersebut lantas membuat mereka terdiam tak percaya sekaligus merasa sangat iba atas apa yang telah menimpa (Name).

Dan tentunya bagian dimana Park (Name) asli meng*khiri hidupnya, tidak turut diceritakan oleh (Name). Biarlah menjadi rahasia yang hanya diketahui olehnya.

"Maaf... Maaf karena sudah membuka luka lamamu (Name)." Kata Jiyoung yang sudah berganti posisi duduk di depan si gadis remaja yang kini menundukkan kepala usai bercerita.

"Tidak... Jangan─" (Name) berhenti bicara kala perasannya kembali terasa sesak, bahkan matanya terasa memanas sekarang.

'Aneh, kenapa aku ingin menangis? Padahal saat menceritakan ini kepada Veramund saja aku tidak sampai ingin menangis, lalu kenapa sekarang?'

'Sesak banget, aku jadi teringat tentangnya.' Lanjut (Name) membatin seraya kedua tangannya tertaut erat di atas paha dengan kepala yang semakin tertunduk hingga rambutnya pun menutupi wajahnya.

(Name) menggigit bibir bawahnya erat guna menahan isakan yang hampir saja lolos dari mulutnya, bayang-bayang kenangan antara miliknya dan Park (Name) terputar lagi dibenaknya membuat kedua matanya pun berakhir mengeluarkan air mata tanpa bisa lagi ia cegah.

'Sakit, mau Yoon (Name) atau pun Park (Name). Keduanya sama-sama menyedihkan.' Batinnya tersenyum sendu dengan deraian air mata yang kian deras mengaliri pipinya.

Subin yang menyadari (Name) kini tengah menangis dalam diam pun lantas dengan lembut menarik gadis itu ke dalam dekapannya.

Mengusap sayang punggung (Name) dan membisikkan kalimat hangat yang membuat tangisan si gadis pun akhirnya pecah juga.

"Menangislah (Name), jangan menahannya. Aku dan yang lainnya ada disini untukmu, selalu dan akan terus seperti itu."

"Jadi menangislah sepuas yang kau mau, keluarkan semua kesedihanmu. Semua akan baik-baik saja, ada kami disini bersamamu."

(Name) pun menangis dengan pilu membuat mereka yang mendengar lantas hanya bisa terdiam dengan mata yang turut berkaca-kaca.

Bahkan Jiwoo yang sudah menangis pun kini turut beranjak dari duduknya dan segera ikut memeluk (Name) yang sudah berhasil menempati posisi tertinggi dalam hatinya.

Jiwoo sangat dan sangat menyayangi gadis itu, melihatnya menangis seperti ini membuat dadanya turut merasakan sakit.

Jisuk dan Wooin yang melihat itupun lantas turut beranjak dan mendekati ketiganya lalu kemudian sama-sama mereka memeluk (Name), membuat Inhyuk dan Jiyoung yang memperhatikan kelima remaja itupun lantas tersenyum kecil melihat bagaimana mereka saling mengungkapkan kasih sayang dengan begitu manisnya.

Cukup lama kelima remaja itu saling berpelukan hingga akhirnya mulai menjauhkan diri dan kemudian memandang (Name) yang tidak menjauhkan diri dari Subin.

Subin pun lantas menunduk dan segera mendapati (Name) yang telah tertidur pulas sambil menyandarkan kepalanya pada pundak Subin.

"Dia tidur." Ucap Subin pelan pada mereka yang memandang (Name) bingung, sebab gadis itu yang tak juga bergerak dari posisinya.

"Ah..."

Setelahnya mereka pun sama-sama terkekeh pelan usai tahu bahwa si gadis dengan mata unik itu berakhir tertidur, mungkin kelelahan setelah tadi menangis cukup lama.

"Sepertinya dia kelelahan."

"Antarkan mereka pulang." Ucap Jiyoung pada Inhyuk yang lantas segera dituruti pria itu.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang