33- mulai menjauh

914 68 24
                                    

~~

Ruby dengan perlahan mengerjapkan kelopak matanya ia menggeliatkan tubuhnya dan menguap pelan.

Ia menghela nafasnya dan bangun dari ranjangnya lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Beberapa menit kemudian, Ruby keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapi ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga untuk bertemu sahabatnya itu.

Saat sampai di dapur ruby menghampiri Evelyn yang sedang duduk santai di kursi dengan secangkir kopi dan membaca koran.

"Lyn gue pulang dulu ya"ujar ruby menatap Evelyn.

"Gak mau nginep lagi?"tawar nya.

"Nggak ah, gak bakal selesai kalau gue ngehindar terus"tolaknya.

"Yaudah, tapi kalau tuh bocah macem macem lagi bilang ke gue!"tegasnya.

"Iya iya, kalau gitu gue pulang dulu ya"ucapnya yang hendak pergi pun memberhentikan langkahnya kala mendengar Evelyn berucap.

"Gue gak bakal kasih lo pulang sebelum lo sarapan dulu"ucap Evelyn menatap ruby dengan datar.

"Ck! Nanti aja lah males gue"ucap ruby dengan memelas.

"Gak ada! Sarapan sekarang apa perlu gue suapin pake sendok tembok"ancamnya membuat ruby mendengus.

"Iya deh"pasrahnya.

Ruby pun duduk berhadapan dengan Evelyn ia mengambil dua lembar roti yang tersedia di sana dan mengoleskan selai coklat.

Ia memakannya dengan perlahan hingga habis, setelahnya meneguk air putih hingga tandas dan bangkit dari duduknya.

"Gue pamit, thanks udah mau nampung gue ya"ujarnya dengan tulus.

"Sans, gue juga temen lo. Yaudah hati hati"ucapnya sembari meneguk kopinya.

Ruby pun mengangguk ia pergi dari sana, setelah keluar dari rumah Evelyn dan memesan sebuah taxi.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh Ruby sampai di depan mansionnya ia keluar dari taxi setelah membayar ongkosnya.

Ruby melihat mobil anantha yang terparkir, berpikir bahwa sang pemilik ada di dalam ia pun menghela nafasnya dan melangkahkan kakinya menuju mansion.

Cklek...

Saat membuka pintu mansion Ruby hanya melihat ruang tamu yang gelap dan sangat sepi ia kemudian pergi menuju lift untuk ke kamarnya.

Sesampainya di depan kamar ia terlebih dahulu menghela nafasnya pelan dengan perlahan membuka pintu itu.

Bau menyengat wine tercium oleh hidungnya ruby mencapit hidungnya dan berjalan masuk ia melihat banyak serpihan kaca yang berserakan di lantai.

Ia melihat seorang gadis yang terakhir kali menyakiti hatinya itu sedang tertidur pulas di ranjang dengan baju yang sudah kotor.

Ruby lagi lagi menghela nafasnya menghidupkan saklar lampu dan mencepol asal rambutnya lalu meletakkan tas nya di atas nakas.

Perlahan tapi pasti ia merapihkan kamar yang berserakan itu dengan telaten sang empu yang tertidur lelap tak terusik sama sekali.

Setelah selesai membersihkan seluruh kamarnya ia menatap anantha dengan tatapan yang sulit di artikan kemudian keluar dari kamarnya dan menaiki lift untuk menuju dapur.

Sesampainya di dapur ruby mengambil bahan bahan yang ada di dalam kulkas ia sudah memutuskan untuk membuat sayur sop karena ruby yakin setelah meminum wine pasti rasa akan terasa hambar.

MARRIED WITH TEACHER [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang