44- UGD

362 39 3
                                    

44- UGD

~~~

Beberapa bulan kemudian,

Saat ini ruby sudah hampir mendekati lahiran, Anantha Daddy muda itu sudah semakin waspada dan juga telaten saat ruby sudah mendekati bulannya.

Ia selalu siap siaga saat ruby selalu mengeluh sakit perut, atau sakit pinggang. Saat ini kebetulan Anantha tidak ada di rumah karena sedang ada meeting di perusahaan nya.

Sedikit bocoran, ia tidak melanjutkan pendidikan kuliahnya, ia lebih pokus ke perusahaannya sendiri dan kepada istrinya, ruby juga sudah berhenti kuliah, maksudnya bukan benar benar berhenti tapi dia lebih memilih secara online, karena ingin pokus merawat anaknya nanti.

Wanita jangkung itu memutuskan untuk mengundang semua sahabatnya dan sahabat ruby untuk menemani istrinya saat ia sedang sibuk di perusahaan.

Saat ini, ruby, Clara, vyora, Kiara, daiha, Teresa dan Evelyn semuanya duduk di ruang tamu. Ada yang berbaring, main hp, ngerumpi, dan menonton tv.

Usia kandungan Clara yang mungkin bulan depan akan melahirkan sedangkan vyora dan Kiara sekitar dua bulan lagi akan melahirkan.

"Lo udah tau belum jenis kelaminnya apa by?"tanya Clara.

Ruby menggeleng,"belum, gue gak usg biar jadi suprise nanti"ujarnya mengelus perutnya.

"Kalo lo?"tanya nya.

"Udah, katanya cewek sih"

"Kalo gue cowok"celetuk vyora.

"Gue kembar"timpal Kiara.

"Wih kembar, cewek cowok?" Tanya ruby antusias.

"Gak tau, sengaja juga sih gak usg biar jadi suprise"jawab Kiara tersenyum kecil.

"Btw lu pada gak ada kerjaan nih?"tanya ruby kepada Teresa, Evelyn dan daisha.

"Ada lah banyakkkk, tapi istri lo tadi suruh kita jagain lo, Lo tau sendiri kan gimana posesifnya Anantha"jawab daisha dengan malas.

"Hhe maaf udah ngerepotin kalian semua"ujar ruby tak enak hati.

"Nggak juga kok by, lagian gue juga jagain istri gue biar gak kenapa Napa"jawab Evelyn yang sedang main catur dengan Teresa.

"Bumil ke kamar gue yuk, kita nge game, tenang aja kamar gue, kita naik lift aja biar cepet mau gak?"ujarnya memberi saran.

"Yuk gue juga lagi gabut nih"jawab vyora.

"Hayu!!"

"Ayok"

"Hati hati ya By, nanti lo kenapa napa bini lo yang marah ke kita ok?"ucap Teresa yang di acungi jempol oleh ruby.

Mereka berempat pun pergi menuju lift untuk ke kamar ruby yang letaknya di lantai dua, sesampainya di sana mereka pun segera masuk ke dalam kamar itu.

"Kita main truth or dare yok! Seru kayaknya"ujar ruby Menaik turunkan alisnya.

"Ayok siap takut"jawab Clara.

"Gue si ngikut aja"ujar Kiara yang di angguki oleh vyora.

"oke"ruby mengambil sebuah botol kosong lalu ia meletakkannya di tengah tengah lalu memutarkan nya cepat ia duduk di sebelah vyora.

botol itu berhenti di hadapan Clara membuat ketiga bumil itu tersenyum aneh,"mulai deh"cetusnya.

"ok, Clara Lo pilih truth or dare?"tanya ruby menaikan sebelah alisnya.

"truth"jawabnya.

"biar gue yang tanya!"seru vyora,"kapan terakhir lo berhubungan?"tanya nya.

Clara mengetukkan jarinya di dagu,"terakhir kali kalo gak salah kemarin malem"jawabnya.

"bjirr, tumbenn tuuh biasanya juga gak pernah absen setiap hari"sindir Kiara.

"Evelyn lagi sibuk sama urusan kantor belum lagi sekripsi kuliahnya, pulang malem mulu jadi gak sempet"jelasnya.

ruby dan yang lainnya menganggukkan kepalanya paham dan ruby kembali memutar botol itu hingga ke orang selanjutnya.

~~~

di kantor,

Anantha melonggarkan dasinya saat selesai meeting room yang di adakan tadi wajahnya nampak sedikit kesal mood nya tiba tiba turun setelah acara tadi selesai.

Tiba tiba seseorang yang tidak di sukai anantha itu menerobos masuk dengan wajah sombong itu menatap Anantha remeh.

"Cih! Orang kayak Lo gak pantes buat dapetin saham itu!"sinisnya.

"Gue gak butuh orang kayak gitu, masih banyak perusahaan yang mau investasi sama gue, gak kayak lo yang mainnya curang"sinis Anantha menatap orang itu sekilas.

Dia Stevan musuh bisnis anantha yang akan melakukan apapun demi Anantha jatuh, namun sayangnya ia tak senaif itu.

Anantha memandang Stevan dengan wajah yang datar lalu ia berbicara,"so? Why did you come to my room, if only to heat me up you bastard?!"

Stevan mengeratkan cengkraman tangannya lalu berbalik sebelum pergi ia berbicara sesuatu"Just wait for my game!"

"I'll wait for you bastard!"jawabnya menantang.

Kemudian pria itu pun pergi dari kantor anantha, larat. mungkin ia akan segera meninggalkan gedung itu.

"Huft..." wanita itu menghela nafasnya kemudian menyenderkan kepalanya di bantalan kursi miliknya kemudian memejamkan kedua matanya sejenak guna menghilangkan pening.

tok..tok...

"Masuk."

"Ini bos, kopi yang anda pesan"ujar seorang OB membawakan secangkir kopi ia menaruhnya di meja kerja anantha.

"thanks."ujarnya lalu membalikkan tubuhnya menatap jendela kantor yang langsung mengarah ke arah bangunan yang berjejer tinggi.

OB itu pun pergi dari ruangan anantha, wanita itu berbalik lagi dan mengambil secangkir kopi itu, sebelum menyeruputnya ia menghirup dulu aroma kopinya.

"Aku tidak sebodoh itu untuk di tipu Stevan"ucap nya dengan datar.

ia menaruh lagi kopi itu lalu menelepon sekretaris nya lewat telepon kantor,"hallo nes, tolong pecat OB yang baru keluar dari ruangan saya, dan tolong belikan kopi di restoran langganan saya"

"baik!"

tut..

Lima belas menit berlalu, sekretaris anantha pun datang, ia memberikan kopi milik bosnya dengan dua lembar roti panggang.

"thanks,"jawabnya.

"em..btw kenapa lu pecat OB itu tha?"tanya nya penasaran, sedikit bocoran ines adalah teman SMA nya dulu mereka sedikit akrab namun ketika di kantor ines akan propesional.

"cium aroma kopinya"titahnya menunjuk kopi di sebelahnya.

"eum.kayaknya dia suruhannya Stevan kan?"tebak ines.

"gak salah lagi"jawabnya datar.

"oh iya tadi ada beberapa proposal-"

drtt...drtt..

dering ponsel mengalihkan perhatian Anantha, ia kemudian segera mengangkatnya.

"ya hallo?"

"tha, pulang sekarang istri Lo mau lahiran!"

"apa!! yaudah gue kesana sekarang!"jawabnya cepat.

tut..

"nes urus dulu ya, istri gue mau lahiran!"ucapnya kemudian pergi dari sana.

"hah!?? yaudah semoga lancar"jawabnya dengan otak yang masih loading.

bersambung....

satu part lagi end..




MARRIED WITH TEACHER [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang