4

728 46 8
                                    

Jeno kembali memompa kejantanannya pelan untuk menyelesaikan sisa-sisa pelepasannya, baru kemudian mencabut nya. Ia masih menindih haechan kemudian mengusap rambut haechan yg basah karena keringat di dahi wanita yg telah memberinya kepuasan itu.

"menikmatinya miss Sun?" tanya Jeno

"sangat" jawab haechan, wajahnya terlihat berseri-seri.

Jeno tertawa lalu kembali mencium bibir haechan, ia tak tahan utk kembali mencumbu bibir manis berbentuk hati itu yg dalam sekejap menjadi candunya. Haechan begitu menggoda, jeno ingin terus mencumbunya dan mengajaknya bercinta meskipun ini pertama kalinya bagi haechan.

Jeno kemudian berbaring di kasur membiarkan haechan menyerang lehernya, menciumnya hinggga meninggalkan bekas kemerahan yg akan tampak besok pagi. Kecupan ringan haechan turun ke dada bidang jeno, kemudian lidah haechan bergerak memutar di puting jeno, dan mengulumnya sejenak.

Tangan Jeno mengusap punggung haechan, lalu beralih ke p****t sintal haechan, mengusap dan meremasnya. Tangan nakalnya turun meremas p**a bagian dalam haechan lalu jari tengahnya masuk ke bibir v****a haechan yg basah.

"eeeunghhh,.." Haechan menggumam nikmat sembari tangannya membelai p***s jeno yg mulai kembali ereksi.

Jeno kemudian menarik pinggang haechan, membuat haechan terkejut dan merasa sedikit canggung karena posisi wajah jeno tepat berada di depan kewanitaannya..

"jenooo..."

"you look so yummy chan-aaa" ucap jeno sambil menjilat v****a haechan yg basah karena cairannya.

"aanhhhh,,.." haechan kembali mendesah kedua tangannya memegang tepian kasur. Pinggangnya maju mundur membiarkan lidah jeno menjilat serta menghisap habis cairan kewanitaannya. Haechan tak bisa berhenti mendesah karena rasanya sangat menarik dan menyenangkan baginya. Ia sesekali meremas p******a nya sendiri utk menetralisir rasa nikmat yg didapatnya .

Merasa puas kembali membuat haechan mendesah nikmat dan bermain di kewanitaannya, jeno kemudian memposisikan dirinya berbaring di ranjang, haechan sedikit memundurkan tubuhnya dan mengangkang lebar di atas kejantanan jeno.

"giliran kamu yg memimpin permainan, baby" jeno lalu mencium pipi haechan, sembari melepaskan ikat rambut haechan.

Haechan memegang p***s jeno, dan mengarahkannya ke v****a nya, kemudian ia menurunkan badannya dan otomatis kejantanan jeno memenuhi kewanitaan nya hingga langsung ke titik manisnya.

"jenooohhh,,, sshhh, emhhh" haechan mendesis keenakan. Ia mulai memompa tubuhnya naik turun diatas kejantanan jeno, jeno membantunya dengan memegang pinggang rampingnya, karena ia juga tahu bahwa ini kali pertama haechan.

Semuanya terasa menakjubkan bagi jeno maupun haechan, jeno menatap mata cantik haechan yg saat ini sedang bergerak mengambil alih percintaan mereka berdua. Menikmati wajah sensual wanita itu, dengan p******a montok yg naik turun menggoda, wajah ayu, wangi serta rambut yg tergerai indah.

Haechan juga tak menyangka dirinya akan bercinta dengan lelaki setampan dan sekaya jeno, lelaki yang bisa membuat dirinya nyaman pada saat itu juga dan terlupa akan sakitnya dikhianati.

Percintaan mereka terus berlanjut, seolah tidak puas jika berakhir begitu saja, beberapa kali juga mereka berganti gaya, menciptakan percintaan yg semakin panas.

Jeno lebih banyak mengajari haechan gaya-gaya utk s*x agar lebih nikmat. mulai dari menungging dan jeno memasukkan kejantananya dari belakang, hingga posisi menyamping karena haechan sudah mulai kelelahan. Namun berbeda dengan Jeno ia masih kuat, bahkan kejantanannya masih menegang. Haechan masi terus menerima, menikmati hujaman demi hujaman jeno yg belum mencapai klimaksnya. Hinggaa...

"haechann,, aarghhh, ahhhhh" jeno menyemprotkan spermanya dengan keras didalam kewanitaan haechan yg juga mengeluarkan cairan kenikmatannya.

"eehmmm, jenoo,.."

Keduanya terengah menikmati pelepasan terakhir mereka yg terasa hangat, setelah itu haechan tak ingat apapun lagi, ia memejamkan mata begitu saja, membiarkan mimpi indah menemaninya.

Jeno kemudian menarik kejantanannya yg berlumur cairan kenikmatan haechan, jeno tersenyum lembut dan membenarkan posisi tubuh haechan dan terdiam menatap wajah cantik tersebut.

"bahkan setelah lelah bercinta wajahmu tetap mempesona miss sun" jeno kemudian mengusap rambut haechan dan mengecup ujung bibirnya. Jeno lalu terdiam untuk sesaat, termenung menatap wajah haechan.

"betapa bodoh lelaki yg sudah menyia-nyiakan kamu chan-a"

"selamat istirahat my sun" jeno kemudian menyelimuti tubuh polos haechan dan turun dari kasur.

Dengan tubuh polosnya yg perkasa, jeno melangkah ke kamar mandi, menyalakan shower dengan air dingin dan membesihkan tubuhnya.

===============================

Cahaya matahari yg semakin terang memenuhi kamar villa jeno, membangunkan wanita cantik dengan tubuh polosnya yg tergelung dalam selimut putih. Haechan membuka matanya perlahan, indra pendengarannya menangkap gemricik air serta suara aliran air yg deras.

Ketika Haechan menoleh ke kiri ia langsung tertuju kearah balkon dan melihat burung² berkicauan diatas pohon yg rindang. Haechan menghela nafas sambil tersenyum dan meregangkan tubuhnya.

"ini syurga,,," gumam haechan sambil menguap hingga beberapa detik kemudian, segala hal yg terjadi semalam terputar jelas di otaknya.

Mulai perkenalan dengan jeno, cumbuan di kamar ini, serta percintaan mereka yg begitu panas. Haechan seketika terduduk dan matanya menatap sekeliling kamar.

"Jeno??" panggil haechan namun lelaki itu tidak ada di seluruh tempat.

"jeenooo..." haechan sudah bangkit dari kasur sambil menarik selimut untuk menutup tubuh polosnya, kemudian pintu kamar tiba-tiba terbuka.

"je...." ucapan haechan terpotong begitu melihat seorang wanita berpakaian rapi memasuki kamar.

"selamat pagi nona, Haechan. Saya pelayan di villa tuan jeno. Air hangat serta keperluan mandi sudah saya siapkan." ucap wanita itu.

"dimana jeno?" tanya haechan

Pelayan itu belum menjawab tapi kemudian pintu kembali terbuka dan ada beberpa wanita datang mendorong rak dengan berbagai macam pakaian dan sepatu. Kemudian ada chef wanita yg mendorong troli berisi berbagai macam makanan untuk sarapan.

"anda mau sarapan di atas kasur, diruang makan, atau sambil berenang?. Jika sambil berenang maka akan saya siapkan floating breakfast." ucap kembali pelayan itu dan mengacuhkan pertanyaan haechan.

Haechan menghela nafas, berusaha sabar. "katakan padaku, dimana jeno?"

Pelayan itu kemudian tersenyum dan mengeluarkan secarik kertas kpda haechan. "dari tuan muda jeno".

Haechan menerima surat itu dan membacanya :
Good morning my sun, jangan lupa untuk membersihkan dirimu, sarapan dan meminum vitamin yg telah aku siapkan.
Percintaan tadi malam sangat luar biasa, jangan terkejut dengan banyaknya bekas di tubuh indahmu.

Terimakasih utk malam menakjubkan yg tak akan aku lupakan.
.
.
.
.

"dimana lelaki itu?" sentak haechan membuat beberapa pelayan yg berkumpul di kamar itu tersentak.

"tuan jeno sudah pergi. Ia hanya berlibur ke bali sampai hari ini."

Haechan menyipitkan matanya. "pergi ke?"

"bekerja, tentu saja." pelayan tersebut kemudian memberikan lirikan ke para pelayan yg lain sehingga mereka berjalan keluar.

"jika ada sesuatu hal yg mendesak, silahkan panggil saya. Setelah ini supir akan mengantarkan anda kembali ke hotel"

Haechan menatap pelayan yg baru menutup pintu itu dengan tidak paham. Ia hanya bisa terduduk di kasur dengan linglung menatap segala hal yg telah jeno siapkan.

Haechan lalu tertawa getir. "aku kira kita bisa mengenal lebih jauh lagi, tapi ternyata kamu meninggalkanku sebelum aku sempat meminta kontakmu".

Haechan kemudian mengambil ponselnya, menghapus aplikasi ONStime dari hpnya.

"APLIKASI SIALAN!" Umpatnya keras.

T.B.C

Do You Love Me?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang