Mobil yg dikendarai Jeno memasuki lahan parkir panti asuhan milik keluarga Jaemin. Bangunan panti asuhan yg seperti bangunan rumah Belanda sudah nampak gelap karena Jeno datang kemari ketika tengah malam. Namun dengan langkah terburu ia segera memasuki pelataran panti asuhan itu dan mengetuk pintunya dengan tergesa.
Hingga kemudian akhirnya pintu panti asuhan terbuka, menampilkan figure seorang wanita tua yg menjadi salah satu pengurus Yayasan. Jeno masih ingat nama wanita yg sudah cukup berumur itu, namanya adalah Ibu Lisa.
"Kamu... Jean kan? Suaminya Nana?" Tanya Bu Lisa memastikan.
Dulu Jeno memang pernah mengantar Jaemin ke panti asuhan ini pada saat ulangtahun Jaemin dan Jeno sudah pernah berkenalan dengan Bu Lisa. Dulu Bu Lisa berkata bahwa Jeno adalah lelaki pertama yg dibawa Jaemin ke panti asuhan ini. Dan Bu Lisa juga turut senang saat menghadiri pernikahan Jeno dan Jaemin.
Jeno kemudian menganggukkan kepalanya, sampai Bu Lisa bertanya lagi, "ada perlu apa malam-malam kemari?"
"Saya mau bertemu Haechan". Bahkan Bu lisa terlihat terkejut mendengar alasan Jeno yg ingin menemui Haechan tengah malam begini hingga kesini. "Kata asisten pribadi saya, Haechan ada disini, apakah benar, bu?"
Bu lisa akhirnya mengangguk. "Haechan ada disini dari kemarin malam hingga saat ini. Kamu mau bertemu sekarang?"
"Jika bisa, bu. Saya mau bertemu Haechan sekarang."
Bu lisa kemudian mengantarkan Jeno ke sebuah kamar yg terletak di paling ujung, berbatasan langsung dengan taman yg indah dan luas di halaman belakang. Namun ketika Bu Lisa dan Jeno berada di depan pintu, mereka berdua mendengarkan krasak-krusuk anak-anak yg ternyata belum tidur di tengah malam begini.
Begitu Bu Lisa membuka pintunya, anak-anak di dalam dan Haechan terlihat terkejut ketika ketahuan oleh Bu Lisa bahwa mereka belum tidur. Bu Lisa mendapati mereka sedang mendirikan tenda di dalam kamar beserta penerangan dari senter berwarna kuning.
"Bu Lisaa!" Anak-anak itu berteriak, walaupun sudah ketahuan tidak menepati waktu jam tidur, tetapi tetap langsung naik ke kasurnya masing-masing dan bersembunyi di balik selimut mereka.
Sedangkan Haechan hanya bisa tersenyum merasa bersalah karena dirinya, anak-anak jadi melewati waktu jam tidurnya. Bu Lisa hanya menghela napas maklum, anak-anak selalu saja tidak ingin tidur cepat jika Haechan berkunjung ke panti asuhan. Mereka pasti minta bermain dengan Kakak Haechan favoritnya itu.
Jeno sendiri terlihat lega ketika melihat bahwa kekasihnya ada disini dan terlihat baik-baik saja. Haechan kemudian keluar dari tenda itu, berdiri dan melangkah mendekati Bu Lisa dan Jeno yg berada di ambang pintu. Haechan jelas terlihat terkejut ketika mendapati Jeno ada disini, namun ia berusaha mengontrol dirinya dan berbicara terlebih dahulu kepada Bu Lisa.
"Maaf Bu, karena saya anak-anak jadi melewatkan jam tidurnya. Tadi saya keasyikan mendongeng untuk mereka." Ucap Haechan beralasan.
Namun Bu Lisa hanya tertawa kecil dan maklum. "Ah, kamu ini membela mereka saja. Mereka kan memang selalu nagih minta kamu mendongeng."
Haechan hanya tersenyum dan mengangguk, lalu melirik Jeno.
"Oh iya, ini tadi suami Nana mau bicara sama kamu." Kata Bu lisa. "Silahkan kalau mau berbicara, saya mau cek anak-anak dulu biar tidur beneran."
"Jangan dimarahi ya, bu." Ucap Haechan mewanti-wanti.
Dan Bu lisa tertawa lagi, beliau memang ramah. "Enggak, Haechan. Sudah sana."
"Terimakasih, bu." Ucap Jeno.
Ketika Bu lisa sudah masuk ke kamar, Jeno segera menggenggam tangan Haechan untuk mengajaknya berbicara. Namun Haechan segera menarik tangannya dari Jeno. la tidak ingin ketahuan oleh Bu lisa jika ia menjalin hubungan dengan suami Nana ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me??
FanfictionPengkhianatan yg membuat hati Haechan hancur karena diselingkuhi Mark membuatnya menjadi tertekan. Untuk meluapkan kesedihannya, Haechan mencoba bersenang-senang menggunakan aplikasi kencan yg membuatnya bercinta dengan orang asing. Aplikasi dimana...