37

476 50 28
                                    

Semuanya terasa jelas sekarang, kenapa Haechan yg tak mau menunjukkan nama dan foto kekasihnya serta Jeno yg tidak ingin membahas soal kekasihnya lebih jauh lagi.

Jaemin menekan dadanya kuat-kuat, ia tak bisa membendung air matanya lagi dan terisak. Semuanya terasa menyakitkan setelah disadari. Memori dari awal ketika Nana dan Haechan saling menceritakan dengan bahagia mengenai kekasih Haechan dan lelaki yg disukai Nana, ternyata lelaki itu adalah orang yg sama.

Jaemin menengadah, berusaha menahan air matanya, namun ia tak bisa. la makin menangis ketika mengingat hari pernikahannya. la ingat saat Haechan berbisik padanya saat mengantarnya ke genggaman sang ayah sebelum dipersatukan dengan Jeno. Haechan mengatakan bahwa Jean adalah lelaki yg baik.

la jadi sadar kenapa setelah pernikahannya, Haechan benar-benar menghindar dan jarang mau menemui Nana. Lalu malam resepsi ketika Haechan sempat berdansa dengan Jeno...

"Naa?" Haechan terlihat terkejut ketika melihat Nana tiba-tiba menangis. la segera mendekati Nana dan menggenggam tangannya. "Kenap-"

Namun lidah Haechan langsung kelu dan rasanya sulit berkata-kata ketika melihat Nana menggenggam fotonya dan Jeno yg Jeno berikan waktu itu, kemudian Haechan menyimpannya di laci meja kerjanya. Satu-satunya foto cetak yg Haechan miliki bersama Jeno di masa bahagia mereka sebelum adanya pernikahan Jeno dan Jaemin.

Foto yg paling Haechan sukai, nyatanya menyebabkan Nana mengetahui hubungan Haechan dan Jeno. Otak Haechan seolah berjalan menyusun penjelasan, namun pikirannya buyar ketika Nana menatap matanya penuh sorot keterlukaan.

"Jadi siapa yg jahat disini, Chan?" Tanya Nana dengan suara bergetarnya. la menggenggam pergelangan tangan Haechan dengan keras.

"Siapa yg jahat aku tanya?!"

"Naa..." Haechan sampai ikut tersentak dan air matanya menetes ketika Nana terlihat tidak bisa mengontrol emosinya. "Aku-"

"Siapa yg pengkhianat disini? Siapa yg mengkhianati persahabatan kita terlebih dahulu?!" Nana terisak keras.

"Aku nggak nyangka, Chan. Kita sudah janji buat saling jujur tapi kamu menyembunyikan ini semua dengan kejam!"

"Aku punya alasan untuk nggak memberitahu kamu!" Sentak Haechan, karena ia ingin Jaemin mengerti.

Air mata Nana terus menetes deras. "Jeno, Jean, aku menikahi kekasih kamu, Chan. Aku jatuh cinta dengan kekasih kamu dan kenapa kamu terus diam?"

"Karena aku ingin kamu bahagia, Na." Jawab Haechan meyakinkan Nana.

Tapi jawaban itu malah membuat Nana makin terluka. "Kenapa sih kamu selalu kaya gini dari dulu, Chan?! Selalu mikirin perasaan orang lain dan berusaha membuat orang lain bahagia tanpa mikirin perasaan kamu sendiri. Sekarang semuanya sudah terlalu jauh, Chan! Kamu tau, aku sangat menyayangi Jean"

Baik Jaemin maupun Haechan, sama-sama sakit ketika mengingat nama lelaki itu.

Jaemin yg sadar bahwa Jeno mencintai Haechan dan Haechan yg mengerti tentang semua cerita dan perasaan Nana. Mereka berdua sama-sama kecewa, sama-sama marah kepada diri sendiri dan satu sama lain.

Namun Haechan memilih untuk diam. la takut bahwa perkataan yg muncul lagi dari bibirnya membuat Nana makin sakit hati.

"Sekarang jawab aku, Chan. Kamu masih menjalin hubungan dengan Jean?, atau dengan Jeno yg kamu kenal?" Tanya Nana dan Haechan memilih diam.

Sampai Nana mengguncangkan tangannya. "Tolong jawab, Chan. Kamu masih berhubungan dengan Jeno?".

Haechan akhirnya mengangguk sembari terisak, terus menganggukkan kepalanya. "Maaf, Naa. Aku minta maaf."

Do You Love Me?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang