36

457 41 5
                                    

Sejak mengetahui Haechan hamil, Jeno jadi sangat berlebihan. Jeno selalu menghubunginya dan mengirimkannya berbagai makanan agar asupan haechan tetap terjaga. Pulang kerja Jeno akan menjemput lalu menemaninya hingga mengantar haechan lagi ke florist atau restoran ke esokan paginya. Bahkan Jeno juga meminta Haechan hanya diam saja di apartemen, tapi itu sangat mustahil bagi haechan yg memiliki tanggung jawab penuh di floristnya.

Malam ini setelah sampai apartement, jeno langsung bergegas menyiapkan keperluan mandi Haechan, lalu saat Haechan bebersih diri Jeno bergegas membuat susu untuk Haechan.

Kini Haechan sudah selesai mandi dan sedang duduk di ranjang kamarnya, sambil menonton video lucu di hape nya.

"Capek nggak? Sini kakinya aku pijitin". Ucap Jeno sambil berjongkok di hadapan Haechan setelah menyerahkan susu hamil yg dia buat sendiri. Haechan tersenyum lebar, jeno benar-benar selalu bersamanya dan berusaha untuk menjadi ayah yg siaga. Jeno bahkan sangat berusaha belajar bagaimana cara membuat susu agar haechan minum susu hamil dari tangannya sendiri.

"Kapan jadwal periksa lagi sayang?" tanya jeno

"Bulan ini sudah sama Bunda, jadi satu bulan lagi jen, Kenapa?"

"Ya aku mau lihat perkembangan anak aku lah, masak nggak boleh sih". Gerutu lelaki itu. Haechan tertawa geli.

"Dia kok belum nendang yah? kapan dia bisa nendang sayang?" jeno sekarang sudah merebahkan dirinya sambil memeluk Haechan dari belakang. Tangannya sedang mengusap-usap perut haechan dengan lembut.

"Belum waktunya Jen, kira-kira empat bulan keatas." Balas Haechan mulai mengantuk.

"Pokoknya kasih tau aku ya, aku harus jadi orang pertama yg harus kamu kasih tau kalau dia mulai nendang". Ujar jeno mulai posesif, Haechan tersenyum geli.

"Iya Jeno, pokoknya kamu yg pertama kali merasakan apapun perkembangan bayi ini sampai dia lahir nanti" ucap Haechan

"lya, kecuali pemeriksaan pertamanya karena udah dicuri Bunda kamu". Ujar Laki-laki itu menggerutu. Haechan terkikik lagi.

"Iya ayah Jeno, kami minta maaf ya Ayah, kemarin ibu periksa sama nenek karena untuk memastikan aku sehat di perut ibu". Haechan sengaja menirukan suara anak kecil untuk menghibur kekesalan jeno.

Lalu keduanya tertawa bersama, kemudian hening karena mereka mulai terlelap.
===================================

Jaemin baru saja berkaca di walk in closet nya untuk bersiap kerja pada pagi hari ini, sampai kemudian ia mendengar pintu kamarnya terbuka dan terdengar suara langkah kaki seseorang. Jaemin segera berlari kecil keluar dari walk in closet. Langkahnya langsung terhenti begitu melihat Jeno yg sedang melepaskan kemejanya dan baru pulang pada pagi hari.

"Kamu habis dari mana?". Tanya Jaemin, tapi tetap tak ada jawaban dari Jeno. "Kok tadi malam nggak pulang?".

Jeno akhirnya hanya menghela napasnya dan melangkah mendekati Jaemin karena ia hendak mandi dan kembali bekerja.

"Aku banyak kerjaan dan lembur". ucap Jeno berdusta.

Padahal kenyataannya ia tentu saja bermalam di apartemen Haechan, menghabiskan waktu bersama Haechan dan saling berbagi cerita tentang apa saja yg saling mereka lewatkan selama satu bulan tidak bertemu dan kemudian mereka malah bertengkar. Bahkan Jeno dan Haechan membahas soal masa depan anak mereka kelak.

"Kamu mau kerja?" tanya Jeno basa-basi pada Jaemin, dan Jaemin hanya mengangguk. "Oh, yaudah, hati-hati. Aku mau mandi dulu".

Namun baru saja Jeno melangkah melewatinya, Jaemin sudah membalikkan badannya dan memeluk Jeno dari belangkang sampai Jeno sedikit terkejut dan langkahnya terhenti.

Do You Love Me?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang