35

522 41 9
                                    

Pada malam harinya setelah pulang dari kantor, Jeno tak langsung pulang ke rumahnya dan Jaemin. la lebih memilih mengunjungi rumah keluarga Jung yg sudah tak ditempatinya semenjak ia menikah dengan Jaemin. Begitu masuk ke rumah, kepala pelayan rumah langsung menyambutnya dengan sopan.

"Dimana Mama saya?" Tanya Jeno sambil terus melangkah masuk.

"Ada di kamar beliau, tuan". Jawab kepala pelayan tersebut.

"Papa saya ada?"

"Tuan Jaehyun sedang ada urusan di Singapore".

Kesempatan yg bagus agar Jeno bisa berbicara leluasa dengan mamanya. Begitu menaiki lift di dalam rumah untuk menuju ke lantai dua, Jeno melangkahkan kaki menuju kamar Taeyong dan kemudian mengetuknya. Tidak menunggu jawaban, Jeno kemudian menekan kenop pintu dan mendorongnya.

la dapat melihat Mamanya itu sedang duduk santai menonton televisi diatas kasur.

"Ma?" panggil Jeno.

"Oh, kamu Je? Ada apa?". Tanya Taeyong, wajahnya terlihat sumringah ketika tahu Jean pulang ke rumah.

Jean lalu memasuki kamar dan duduk di sebuah sofa panjang yg berada di depan kasur. "Jean mau bicara".

"Tentang?".

"Tentang Haechan". Jawab Jeno dan senyum di bibir Taeyong langsung pudar. "Jangan pernah ganggu Haechan lagi, Ma. Jean tau bahwa Mama pasti akan tau soal hubungan Jean dengan Haechan. Tapi dari awal Jean memang menyukai dia".

Taeyong sontak menatap Jeno dengan tidak suka. "Otak kamu itu dimana, Jean? Bisa-bisanya kamu tetap menjalin hubungan dengan wanita murahan itu sedangkan kamu sudah menikah dengan Nana!"

"Haechan bukan wanita murahan, Ma". Bela Jeno.

"Oh, jelas dia itu murahan! Wanita mana yg mau saja dijemput oleh seorang lelaki yg tidak dikenalnya hanya untuk bercinta?!" Bahkan kini emosi Taeyong sudah meledak. "Jangan kamu kira Mama tidak mengetahui apapun Jean! Wanita itu mengincar hartamu dan kamu dengan bodohnya memberikan semuanya, bahkan mengubah restoran wanita itu! Bodoh atau bagaimana kamu ini?!"

"Mama!" Jantung Jeno berdegup kencang. la jelas merasa bersalah membentak mamanya, tapi ia juga tidak tahan selalu disudutkan seperti ini. "Sekarang Jean tau bahwa dari kecil Mama nggak pernah melepaskan dan membebaskan Jean. Berapa pelayan Jean yg Mama suap untuk menjadi mata-mata Mama? Luke juga termasuk?!"

"Lucas?" Taeyong sontak mendengus. "Lelaki bodoh itu terlalu setia ke kamu".

Ada sedikit rasa lega bahwa Lucas tidak ikut campur dengan masalahnya dan tetap bisa menjadi orang yg dia percaya.

"Haechan nggak pernah meminta macam-macam, Ma. Aku yg memberikan dia semuanya, semua yg terbaik untuk wanita yg aku cintai". Kata Jeno membela Haechan. "Selama ini aku sudah menuruti kata Mama, termasuk menikahi Jaemin dan bagaimanapun juga aku nggak bisa mencintai dia".

Begitu mendengarnya, Taeyong malah tertawa. "Cinta itu tidak penting, Jean. Seiring berjalannya waktu kamu juga akan mencintai Nana. Dia wanita yg penyayang".

"Enggak, Ma. Seiring berjalannya waktu malah aku semakin merasa bersalah pada Haechan dan aku akan segera menceraikan Jaemin".

"Enggak, Jean. Kamu tidak boleh menceraikan Nana!"

"Aku akan melakukannya". Jeno bersikeras. "Mama nggak tau bahwa yg Mama lakukan itu membuat aku muak, membuat aku dan Haechan yg harusnya bisa berhubungan dengan baik malah menjadi runyam seperti ini".

"Pikirkan nama baik Jung, Jean! Apa yg akan terjadi kalau orang-orang tahu bahwa kamu bercerai dengan Nana dalam waktu singkat hanya karena tidak bisa melepaskan wanita yg bahkan sudah mencampakkan kamu, menyuruh kamu pergi dari hidupnya!"

Do You Love Me?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang