Bonuss

609 49 4
                                    


Jeno mengecup bibir Haechan lagi. Posisi mereka masih berada di dalam walk in closet setelah bercinta sekilas, Kemudian Jeno mencabut kejantanannya dari kewanitaan Haechan, membuat Haechan tanpa sadar mengeluh kecewa.

"Tunggu disini. Ada Hadiah yg sedang menantimu sayang." Jeno kemudian berdiri dengan telanjang bulat dan tak lama kemudian kembali dengan dasi berwarna hitam.

"Kamu mau apa Jeno?" Tanya Haechan ketika Jeno menutup matanya dengan dasi hitam.

"Memberimu Hukuman, tentu saja. ahh, atau bisa di sebut Hadiah?" Jawab Jeno sambil mengecup pipi Haechan dari belakang. Kemudian mengecup punggungnya, tengkuknya dan juga bahunya.

Haechan memekik kaget ketika Jeno menggendong tubuhnya Hingga Haechan merasakan dirinya direbahkan ke kasur yang empuk dan nyaman.

"Aku butuh tempat yang lebih besar untuk memberimu Hadiah Baby." Jeno kemudian mengecup bibir Haechan lagi, membuat Haechan terbawa suasana.

"Jeno?" Haechan memanggil Jeno ketika merasa Jeno tak ada di sekitarnya. Lagipula matanya juga masih ditutup oleh Jeno.

"Aku disini." Jeno kembali menaiki kasur sambil mengecup dahinya.

"Apa hadiahnya?" Haechan gugup dan penasaran, jantungnya berdegup kencang ketika merasakan tangan kirinya ditarik keatas, sesuatu melingkari kedua tangannya dan dikaitkan ke tiang kasur.

"A-apa kamu memborgolku?"

"Ssst, tenanglah."

"Jenooo!?" Jeno diam, tersenyum sambil memborgol tangan kanan Haechan dan mengaitkannya ke tiang kasur.

"Aku janji tidak akan menyakitimu, Istriku."

"Apakah ini berbahaya?"

"Kamu akan menikmatinya." Jeno mengusap rambut Haechan, mengecup dahinya dan kemudian bibirnya. Ketika merasa tubuh Haechan bergerak tak nyaman dan Haechan menarik-narik tangannya, Jeno terdiam. "Kalau kamu terus memberontak, kamu malah akan melukai dirimu sendiri dan membuat tanganmu Tergores."

"Aku takut, Jenoo..." Lirih Haechan.

"Bisa kamu buka penutup mata ini?"

"Aku tidak ingin tanganmu luka dan kamu tentu tidak ingin tangan cantikmu untuk merangkai bunga dan merawat Logan terluka, bukan?" Jeno kemudian menurunkan tubuhnya. Membuka kaki Haechan lebar-lebar dan kembali mengecup serta mengulum kewanitaan Haechan.

"Aahh!" Haechan tersentak, melenguh nikmat.

"Nikmati Hukumanmu, miss Sun. Kamu akan baik-baik saja." Jeno memasukkan kedua jarinya ke kewanitaan Haechan dan menciumnya lagi.

"Kamu akan menikmatinya." Tubuh Haechan langsung menggelinjang nikmat dan mulutnya terbuka mengeluarkan desahan seksi ketika kedua jemari Jeno membelai k******snya, menekannya, menjepitnya dan membelainya naik turun hingga Jeno dapat merasakan kewanitaan Haechan mulai basah karenanya.

"Eumhh," Haechan menjilat bibir bawahnya ketika merasakan bibir Jeno mencium k******snya dan lidahnya mulai mengaduk-aduk liang kenikmatannya.

Sungguh, dalam keadaan kedua tangan yang di borgol ini membuat Haechan frustasi. Berkali-kali dia refleks menarik tangannya ketika Jeno mengaduk-aduk kewanitaannya dengan cepat.

Ingin rasanya Haechan mengusap rambut Jeno dengan mesra sambil makin menekannya agar Jeno makin memberi tekanan ketika menjilati k******snya. Atau juga Haechan ingin meremas p******anya sendiri sembari Jeno memuaskannya.

Mata Jeno melirik Haechan sembari kedua jemarinya terus menusuk nikmat kewanitaannya dan lidahnya menusuk-nusuk serta menjilati k******s Haechan. Melihat mulut Haechan terbuka nikmat mengeluarkan desahannya, serta p******anya yang makin mencuat itu membuat tangan kiri Jeno naik meremas p******a Haechan bergantian.

Do You Love Me?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang