BAB 6 : ANCAMAN DI BALIK KEBAHAGIAAN

9 8 0
                                    

Pagi yang cerah menyambut Fara dan Rama setelah pesta pernikahan mereka yang meriah. Mereka kembali ke rumah baru mereka di pinggiran Bogor dengan perasaan bahagia dan rasa syukur. Namun, ketika mereka mendekati rumah, suasana bahagia mereka segera terganggu.

Pintu depan terbuka lebar, mengungkapkan kekacauan di dalam rumah. Fara memegang lengan Rama dengan ketegangan saat mereka berdua memasuki rumah dengan hati-hati. Di dalam, tampak jelas bahwa ada seseorang yang telah masuk dan merusak barang-barang mereka.

Fara menahan napas, mata memperhatikan setiap sudut ruangan. Laci-laci terbuka, perabotan terbalik, dan barang-barang berharga seperti perhiasan dan perangkat elektronik telah hilang. Rama memeriksa setiap ruangan dengan cermat, mencari petunjuk tentang siapa yang bisa melakukan hal seperti ini.

"Rama, apa yang terjadi di sini?" tanyanya dengan suara gemetar.

Rama menatap sekeliling dengan ekspresi serius. "Barang-barang berharga kita hilang, Fara. Sepertinya ada yang masuk dan mencuri selama kita tidak ada di sini," jawabnya dengan nada khawatir.

Mereka segera menelepon polisi untuk melaporkan kejadian ini. Fara merasa takut dan terkejut, merenungkan bagaimana perasaan bahagia mereka tiba-tiba berubah menjadi ketegangan dan kecemasan.

Setelah polisi tiba dan memulai penyelidikan, Fara dan Rama merasa semakin terganggu. "Siapa yang bisa melakukan sesuatu seperti ini, Rama? Kita tidak memiliki musuh," ujar Fara dengan nada putus asa.

Rama menggelengkan kepala. "Aku tidak yakin, Fara. Ini terlalu spesifik untuk hanya kebetulan. Seseorang tampaknya tahu bahwa kita tidak di sini."

Mereka berdua duduk di ruang tamu, terkejut dengan realitas yang baru saja mereka hadapi. Pesta pernikahan yang ceria kini berubah menjadi masalah yang mengancam kedamaian mereka di rumah baru. Mereka tahu bahwa mereka harus bersatu dan kuat menghadapi tantangan ini.

Fara mencoba mengumpulkan keberanian. "Kita harus bekerja sama dalam menghadapi ini, Rama. Kita akan menemukan siapa yang bertanggung jawab dan memastikan ini tidak terjadi lagi," ujarnya mantap.

Rama mengangguk, menatap Fara dengan penuh keyakinan. "Kita pasti bisa melalui ini bersama, Fara. Kita harus tetap waspada dan hati-hati."

Mereka berdua memeluk satu sama lain, mencari kekuatan dan ketenangan di tengah kekacauan yang mengganggu ini. Pertanyaan tentang siapa yang dapat dipercaya dan siapa yang tidak mulai muncul di benak mereka. Kedamaian baru mereka di Bogor telah terganggu, dan tantangan baru telah menguji hubungan mereka.


TO BE CONTINUED

Maaf ya baru up lagi, soal nya aku bikin 1 bab itu di bagi jadi 5-6 part jadi aku bikin 2 bab itu 2-5 hari

Aku Kamu dan Bogor (TERBIT✅️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang