PART 6

7 6 0
                                    

Malam itu, Fara duduk sendirian di ruang keluarga, menatap layar laptopnya dengan cermat. Lampu ruangan redup, menciptakan suasana yang hening namun penuh tegangan. Di sebelahnya, sebuah cangkir teh hangat menjadi teman setianya.

Fara tenggelam dalam pencarian online, membaca artikel tentang kasus serupa dan mencari ide-ide baru untuk menyelesaikan masalahnya. Kebingungannya terobati sedikit ketika Rama masuk dan duduk di sebelahnya.

"Apa kabar, Sayang?" tanya Rama, suaranya penuh kepedulian.

Fara menoleh dan tersenyum lembut. "Aku baik. Hanya sedang mencoba mencari tahu apa yang bisa kita lakukan selanjutnya."

Rama meletakkan tangan di bahu Fara. "Kita pasti akan menemukan jalan keluar. Kami harus tetap tenang dan fokus."

Mereka berdua saling bertatap sejenak, mencoba menenangkan diri satu sama lain. Namun, kegelisahan tetap menyelinap di setiap sudut pikiran mereka.

Beberapa hari kemudian, Fara menerima telepon dari jurnalis yang telah membantunya sebelumnya.

"Fara, saya mendapatkan informasi baru. Ada saksi mata yang melihat sesuatu terkait dengan ancaman tersebut," ujar jurnalis tersebut dengan semangat.

Fara hampir tak percaya. "Benarkah? Siapa dia? Apa yang dia lihat?"

Jurnalis itu menjelaskan bahwa saksi mata tersebut melihat seseorang yang mencurigakan di sekitar rumah mereka pada malam saat surat ancaman diterima. Informasi ini memberikan harapan baru kepada Fara dan Rama.

Mereka segera menghubungi polisi dan berbagi informasi yang mereka terima. Polisi mulai menyelidiki dengan lebih cermat, dan atmosfer di rumah Fara dan Rama mulai membaik sedikit.

Saat malam hari tiba, Fara dan Rama duduk bersama di teras belakang rumah mereka. Mereka menatap langit yang berbintang, merenungkan perjalanan panjang yang mereka lalui.

"Fara, aku bangga padamu," ucap Rama tiba-tiba.

Fara tersenyum lembut. "Aku juga bangga padamu, Rama. Kita melewati semua ini bersama-sama."

Mereka saling berpegangan tangan, merasakan kekuatan dari kebersamaan mereka. Meskipun tantangan belum sepenuhnya berakhir, mereka memiliki keyakinan bahwa mereka akan menyelesaikannya bersama dengan keberanian dan tekad yang kuat.

TO BE CONTINUED

SEGINI DULU YAAA BUAT BAB 7. MAKASI YG SELALU SUPROTT AKUU

JANGAN LUPA VOTE & FOLLOW YAA TEMEN-TEMEN

KEPOIN IG AUTHOR YUUK
@zibri_26

Aku Kamu dan Bogor (TERBIT✅️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang