(2) Aragog

41 6 8
                                    

SEVENTEEN
Harry Potter
Seventeen hanya milik Pledis,
Harry Potter hanya milik J.K Rowling Dan Author hanya meminjam
Genre : BxB, Yaoi or Gay
Gak suka? Pergi

⚠️⚠️⚠️Warning: Typo Bertebaran ⚠️⚠️⚠️


💎

💎

💎

💎

💎

Hari demi hari berlalu, tanpa bisikan suara tanpa tubuh, membuat mereka sedikit lega. Sudah hampir empat bulan, sejak Seokmin dan Nick Si Kepala Nyaris Putus dibuat membatu. Dan hampir semua orang berpendapat bahwa si penyerang atau siapapun dia telah menyingkir untuk selamanya.

Anak-anak kelas 2 diberi sesuatu yang baru untuk dipikirkan selama libur paskah mereka. Sudah tiba waktunya memilih mata pelajaran mereka untuk kelas 3.
Persoalan yang setidaknya bagi Jihoon sangat serius.

"Bisa mempengaruhi masa depan kita" katanya kepada mereka sementara mereka mempelajari daftar mata pelajaran yang baru. Menandainya dengan tanda centang.

"Aku cuma tak ingin ikut lagi pelajaran ramuan" kata Jeonghan.

"Tidak bisa" kata Seungcheol muram.

"Semua pelajaran lama masih harus diikuti kalau tidak, aku pasti sudah meninggalkan pertahanan terhadap ilmu hitam" kata Joshua.

"Tapi itu penting sekali" kata Jihoon memandang Joshua dengan kaget.

"Tidak kalau Lockhart yang mengajar" balas Joshua acuh.

"Kami tidak belajar apapun dari dia kecuali jangan melepas pixie" tambah Seungcheol.

Kim Mingyu dikirimi surat oleh semua penyihir dalam keluarganya. Semuanya memberi nasihat yang berbeda-beda tentang apa yang harus dipilih. Cemas, dan bingung dia duduk membaca daftar mata pelajaran dengan lidah menjulur.

Menanyai anak-anak apakah menurut mereka Aritmansi lebih sulit dari Rune Kuno. Rune adalah huruf-huruf alfabet kuno yang digunakan di Eropa Utara, sekitar abad ketiga sampai ketiga belas.

Selain Alfabet, Rune Kuno mencangkup mantra-mantra kuno juga puisi, sajak, ataupun lagu-lagu kuno yang mistis dan sulit dipahami.

Kemudian, Jihoon tidak mendengarkan nasihat siapapun tetapi memilih semua mata pelajaran. Dan Joshua juga mengikutinya, walaupun di awal di mengeluh tentang pelajaran PTIH, dia ingin membantu Jihoon.

Mereka bertiga tahu, Joshua melakukan itu karena masih merasa bersalah memberikan bulu kucing kepada Jihoon, tapi mereka diam.

Jeonghan tersenyum murung, pada diri sendiri ketika memikirkan apa yang dikatakan paman Hyunwoo dan bibi Minhyuk jika dia mencoba mendiskusikan karirnya di dunia sihir.

Jeonghan harus memilih hal yang bisa dia lakukan dengan baik. Tapi, satu-satunya yang benar-benar menurut Jeonghan dia lakukan adalah Quidditch. Pada akhirnya dia memilih pelajaran-pelajaran baru yang sama dengan Seungcheol. Setidaknya dia punya teman di kelas.

Pertandingan Quidditch berikutnya adalah melawan Hufflepuff. Jaeyoon memaksa timnya latihan setiap malam sehabis makan.

Sehingga Jeonghan nyaris tak punya waktu kecuali untuk Quidditch dan mengejarkan Pr. Meskipun demikian, sesi latihan mulai membaik. Paling tidak, bertambah kering.

Skip

Keesokan harinya, mereka disambut sinar matahari yang cerah dan angin sepoi menyegarkan. Cocok untuk pertandingan Quidditch. Selesai sarapan, Jeonghan meninggalkan Aula bersama Seungcheol, Joshua dan Jihoon untuk mengambil perlatan Quidditch.

Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang