Seventeen
Harry Potter
Seventeen hanya milik Pledis,
Harry Potter hanya milik J.K Rowling Dan Author hanya meminjam
Genre : BxB, Yaoi or Gay
Gak suka? Pergi💎
💎
💎
💎
💎
Keesokan harinya...
Pada pagi hari yang cerah, di Hogwarts. Adalah hari pertama Jeonghan belajar, ia sudah terlambat. Salahkan tempat ini yang begitu besar, hingga membuat dia dan Seungcheol tersesat.
Membuat mereka berdua terlambat. Terlihat mereka berdua sedang berlari di lorong yang sepi, menuju kelas Trasfigurasi. Saat mereka sampai, mereka membuka pintu, dan melihat ke dalam.
Syukur bagi mereka, mereka berdua tidak melihat guru di dalam kelas mereka. Mereka berlari masuk ke dalam. Joshua melihat mereka, hanya menggelangkan kepalanya. Hanya ada kucing abu-abu bergaris hitam, yang duduk di atas meja guru.
"Berhasil! Dapatkah kau membayangkan,... ekspersi wajah tua McGonagall jika kita terlambat?" Kata Seungcheol.
Setelah Seungcheol berkata demikian, Kucing yang ada di meja guru melompat, dan berubah menjadi Prof. McGonagall. Hal itu membuat Jeonghan dan Seungcheol terkejut, dengan mulut terbuka.
"Itu sangat brilian!" Kata Seungcheol, kagum.
"Terima kasih atas penilainnya, Tuan Choi. Mungkin akan lebih berguna,... jika aku mengubah Tuan Yoon dan kau menjadi arloji saku. Dengan begitu salah satu dari kalian mungkin akan tepat waktu" kata Prof. McGonagall menatap mereka berdua tajam.
"Kami tersesat" kata Jeonghan mencoba memberi alasan.
"Lalu, mungkin peta?" Kata Prof. McGonagall tanpa mengalihkan pandangannya dari mereka.
Mereka berdua tak menjawab. Jeonghan benar saat ia pertama kali melihat wanita ini. Untuk jangan membuatnya marah. Dan dia sudah membuat wanita tua ini marah, pada hari pertamanya.
"Aku yakin kalian tak membutuhkan peta untuk menemukan tempat duduk kalian" kata McGonagall lalu pergi ke mejanya.
Dengan diam, Jeonghan dan Seungcheol duduk di meja mereka. Hari pertama ia sekolah, dan ia sudah membuat seorang guru marah. Apakah hari akan menjadi lebih buruk, atau lebih baik? Berdoa saja.
Di kelas Ramuan
Ruangan kelas Ramuan, terdapat di bawah kastil. Tempat itu gelap, dan di dalam kelasnya penuh berisi toples-toples yang entah apa isinya. Beruntungnya bagi Jeonghan dan Seungcheol, kali ini mereka tidak terlambat lagi.
Mereka semua sedang duduk di dalam kelas yang minim cahaya. Hingga tiba-tiba, pintu kelas di buka secara paksa. Dan seorang pria yang Jeonghan lihat di Aula masuk ke dalam kelas tanpa menoleh ke arah mereka.
"Tidak akan ada ayunan tongkat atau mantra konyol di kelas ini"
Kata guru itu, berjalan ke arah depan kelas. Lalu menghadap mereka.
"Dengan demikian,... aku tidak mengharapkan ada banyak di antara kalian,... tidak akan mempercayai ini adalah sihir. Aku tidak berharap kalian akan benar-benar memahami keindahan kuali yang mendidih lembut, dengan asap yang berkilau,..."
Mata Prof. Snape terlihat menatap Minghao. Anak itu memiliki senyum tipis, seakan-akan bangga akan sesuatu.
"Kekuatan halus cairan yang merayap melalui pembuluh darah manusia, menyihir pikiran dan menjerat indra mereka. Aku bisa mengajari kalian membotolkan ketenaran, meramu kemuliaan dan bahkan menghentikan kematian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts
FantasiaJeonghan tahu dirinya tidak normal. Dia hanya tidak tahu dirinya adalah seorang penyihir. Atau: Cerita dimana Jeonghan adalah Harry Potter. Kisah member Seventeen berada didunia Harry Potter, dengan alur cerita yang sama, namun dengan percintaan dan...