(3) Boggart Di Lemari Pakaian

58 5 0
                                    

SEVENTEEN
Harry Potter
Seventeen hanya milik Pledis,
Harry Potter hanya milik J.K Rowling Dan Author hanya meminjam
Genre : Bxb, Yaoi, Gay
Gak suka? Pergi
⚠️⚠️Warning : Typo Bertebaran⚠️⚠️

💎

💎

💎

💎

💎

Hari cerah, langit bersih, dan rumput segar ketika mereka berjalan untuk mengikuti pelajaran Peliharaan Satwa Ghaib mereka yang pertama.

"Kalian tak berpikir Grim itu,... ada kaitannya dengan Kim Namjoon, bukan?" Tanya Seungcheol.

Ketika mereka menuruni tangga melewati padang rumput yang melandai, ke Pondok Hagrid, ditepi hutan terlarang.

"Yang benar saja, Seungcheol" kata Joshua, tak percaya.

"Menurutku, Ramalan adalah Ilmu yang sangat tak jelas. Namun, Rune kuno, itu adalah pelajaran yang menarik" timpal Jihoon.

Joshua, mengangguk setuju.

"Rune kuno? Tepatnya, berapa banyak kelas yang kalian berdua ambil semester ini?" Tanya Seungcheol.

"Cukup banyak" kata Joshua, dan Jihoon mengangguk.

"Tunggu dulu. Itu tidak mungkin" kata Seungcheol berhenti, menunggu Jihoon mendekat, dan melanjutkan. "Rune kuno berada di waktu yang sama dengan ramalan. Kalian harus berada di dua kelas bersamaan"

"Jangan konyol, Seungcheol" sanggah Joshua berjalan bersama Jeonghan.

"Bagaimana seseorang bisa berada di dua kelas sekaligus? 'Perlus pemikiran kalian'" Kata Jihoon lalu mengulang ucapan Prof. Trelawney, geli.

"Gunakan pengelihatan kalian untuk melihat masa depan" kata Joshua, ikut-ikutan meniru Prof. Trelawney.

Perlakuan Joshua dan Jihoon, yang mengulang ucapan Prof. Trelawney membuat Jeonghan merasa semakin, lebih baik. Hagrid menunggu murid-murid di pintu pondoknya, memakai mantel tikus mondoknya.

"Bagus. Ayolah. Lebih dekat. Kurangi berbicara, jika kalian tak keberatan" kata Hagrid yang berdiri di depan mereka.

Murid-murid berkumpul, lebih mendekat ke Hagrid. Puas, Hagrid melanjutkan.

"Aku punya hadiah besar untuk kalian hari ini. Pelajaran yang bagus. Jadi, ikuti aku" kata Hagrid.

Hagrid kelihatannya sudah tak sabar. Sesaat Jeonghan ngeri, mengira Hagrid akan membawa mereka kedalam hutan terlarang. Jeonghan sudah cukup, mendapat pengalaman mengerikan di hutan itu untuk seumur hidupnya.

Tetapi ternyata, Hagrid berjalan menjauh dari tepi pepohonan dan 5 menit kemudian, mereka tiba di tempat semacam merumput. Tak ada apa-apa di situ.

"Baiklah, semuanya. Kurangi berbicara. Bentuk kelompok di sana" kata Hagrid sambil menunjuk. "Lalu buka buku kalian di halaman 49" tambahnya.

Murid-murid dengan cepat mengikuti instruksi Hagrid membentuk kelompok. Minghao, yang menenteng buku monster untuk para monster dengan seutas tali, bertanya.

Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang