SEVENTEEN
Harry Potter
Seventeen hanya milik Pledis,
Harry Potter hanya milik J.K Rowling Dan Author hanya meminjam
Genre : Bxb, Yaoi, Gay
Gak suka? Pergi💎
💎
💎
💎
💎
Hogwarts
Pada pagi hari yang yang cerah di Hogwarts, Jeonghan, Seungcheol, dan Joshua sedang belajar Herbologi di sebuah rumah kaca bersama sesama Gryffindor dan Slytherin tahun kedua. Prof. Sprout masuk dari arah pintu rumah kaca, dan menyapa para muridnya.
"Pagi, semuanya" sapanya.
Namun, karena para murid tak menjawab sapaanya, Prof. Sprout memukul pot dengan sekop untuk membuat suara dan menarik perhatian para murid.
"Selamat pagi, semuanya" kata Prof. Sprout mencoba lagi.
"Selamat pagi, Prof. Sprout" sapa para murid. Kali ini berhasil.
"Selamat datang di Three Green Houses, tahun kedua. Berkumpul, semuanya. Hari ini kita akan mendapatkan Mandrake ke pot baru" kata Prof. Sprout memulai kelas.
Dia lalu berbalik badan, dan mengambil sebuah pot besar yang sudah terisi tanaman di pot itu.
"Siapa di sini yang bisa memberitahuku sifat akar Mandrake?" Tanya Prof. Sprout sambil menaruh pot itu di depan para siswa.
Seperti biasa, Joshua yang pintar mengangkat tangannya, bahwa ia tahu jawabannya dan ingin menjawab pertanyaan itu.
"Ya, Tuan Hong?" Kata Prof. Sprout menunjuk Joshua, mempersilakan dia menjawab.
"Mandrake atau Mandragora,... bisa digunakan untuk memulihkan orang yang dibuat menjadi kaku. Itu juga cukup berbahaya Tangisan Mandrake fatal bagi siapa saja yang mendengarnya" jelas Joshua tanpa keraguan.
"Bagus. 10 angka untuk Gryffindor" kata Prof. Sprout senang dengan jawabannya.
Jeonghan, Seungcheol dan anak-anak Gryffindor yang mendengar mereka mendapat 10 angka, menatap Joshua senang. Beda pula, dengan Minghao dan pengikutnya yang tidak senang.
"Karena Mandrake kita masih bibit,... tangisan mereka tak akan membunuh kalian. Namun, bisa membuat kalian pingsan beberapa jam,... karena itu kalian dilengkapi dengan tutup telinga, untuk melindungi pendengaran" jelas prof. Sprout panjang lebar.
Para murid mendengarkan.
"Jadi, segera kenakan penutup telinganya" perintah Prof. Sprout.
Para murid mengambil penutup telinga yang ada di depan mereka, dan memakainya.
"Cepat" kata Prof. Sprout. "Tutup rapat-rapat dan perhatikan aku baik-baik" tambah Prof. Sprout sambil menepuk-nepuk tutup telinga yang dia kenakan.
Setelah merasa para murid sudah memakai tutup telinga, Prof. Sprout mengambil pot yang sempat dia ambil, dan memegang batang pohon kecil itu dengan kuat.
"Pegang Mandrake dengan kuat" perintah Prof. Sprout. "Tarik dari potnya" tambahnya.
Guru wanita tua itu menarik tanaman Mandrake dengan kuat, membuat tanaman itu keluar dari pot. Saat tanaman itu di tarik keluar, mereka bisa melihat bentuk Mandrake. Bentuknya seukuran bayi, memiliki dua tangan, dua kaki, dua garis yang terlihat seperti mata, dan mulut bergerigi yang mengeluarkan suara jeritan yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts
FantasyJeonghan tahu dirinya tidak normal. Dia hanya tidak tahu dirinya adalah seorang penyihir. Atau: Cerita dimana Jeonghan adalah Harry Potter. Kisah member Seventeen berada didunia Harry Potter, dengan alur cerita yang sama, namun dengan percintaan dan...