SEVENTEEN
Harry Potter
Seventeen hanya milik Pledis,
Harry Potter hanya milik J.K Rowling Dan Author hanya meminjam
Genre : Bxb, Yaoi, Gay
Gak suka? Pergi
️⚠️⚠️Warning : Typo ⚠️⚠️⚠️💎
💎
💎
💎
💎
Pada pagi hari sesuatu yang terjadi dalam jam pelajaran pertama mereka, Tranfigurasi, yang membuat kamar rahasia terlupakan untuk pertama kalinya dalam sepanjang minggu ini.
Sepuluh menit setelah pelajaran Transfigurasi dimulai, Prof. McGonagall memberitahu mereka ujian akan dimulai pada tanggal 1 juni, seminggu lagi.
"UJIAN?!" lolong Soonyoung. "KAMI MASIH AKAN UJIAN?!"
Terdengar ledakan keras di belakang Jeonghan ketika tongkat Mingyu tergelincir, melenyapkan 1 kaki mejanya. Prof. McGonagall mengembalikan keadaan meja itu dengan lambaian tongkatnya, lalu berpaling mengernyit kepada Soonyoung.
"Tujuan utama sekolah ini tetap di buka. Pada saat seperti ini agar kalian bisa menerima pendidikan" katanya tegas.
Kelas menjadi hening.
"Ujian. Karena itu, akan berlangsung seperti biasa. Dan aku percaya kalian sudah belajar dengan tekun" tambah Prof. McGonagall.
Belajar dengan tekun? Tak pernah terpikir oleh Jeonghan akan ada ujian saat suasana kastil seperti ini. Terdengar, banyak gumam protes di seluruh ruangan yang membuat Prof. McGonagall mengernyit semakin galak.
"Instruksi Profesor Dumbledore adalah menjaga agar sekolah berjalan senormal mungkin. Dan itu, tak perlu kutunjukkan. Berarti, mencari tahu berapa banyak yang sudah kalian pelajari tahun ini" kata Prof. McGonagall.
Jeonghan menunduk, melihat sepasang kelinci putih yang seharusnya dia ubah menjadi sendal. Apa yang sudah dia pelajari tahun ini? Rasanya, dia tidak bisa memikirkan sesuatu yang bisa berguna dalam ujian.
Skip
Tiga hari sebelum ujian pertama, Prof. McGonagall menyampaikan pengumuman lain sewaktu sarapan.
"Ada berita baik" katanya.
Aula besar alih-alih sunyi, malah meledak ribut sekali. Dumbledore telah kembali.
Setelah mendengar itu, beberapa anak berteriak senang."Pewaris Slytherin sudah ditangkap!" Pekik anak perempuan dari Ravenclaw.
"Pertandingan Quidditch akan di adakan lagi!" Teriak Jaeyoon penuh semangat.
Ketika hiruk-pikuk sudah reda, Prof. McGonagall melanjutkan.
"Dalam beberapa jam, ramuan Mandrake akan siap. Dan kita bisa menyembuhkan semua yang membatu. Lalu kita akan tahu siapa yang menyerang mereka" lanjutnya, selesai.
Saat itu Chan datang dan duduk di sebelah Joshua. Dia kelihatan tegak dan gugup. Dan Jeonghan memperhatikan tangannya saling remas, di atas pangkuannya.
"Ada apa?" Tanya Joshua yang khawatir dengan sepupunya.
Chan tidak mengatakan apa-apa, tapi memandang sekeliling meja Gryffindor. Wajahnya menampakkan ketakutan yang mengingatkan Jeonghan pada seseorang. Meskipun, dia tidak bisa ingat siapa.
"Bilang saja" kata Seungcheol memandang adiknya.
Jeonghan mendadak sadar, Chan mirip siapa. Dia mengayun-ayunkan kedepan dan kebelakang, persis seperti Dobby yang akan menyampaikan informasi terlarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts
FantasyJeonghan tahu dirinya tidak normal. Dia hanya tidak tahu dirinya adalah seorang penyihir. Atau: Cerita dimana Jeonghan adalah Harry Potter. Kisah member Seventeen berada didunia Harry Potter, dengan alur cerita yang sama, namun dengan percintaan dan...