Hard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama.
Mereka anak pertama dan anak bungsu.
Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah merasa kalau mereka sudah lumayan tenang, Jeno menghampiri Nana yang sedang berada di ruang televisi dengan keadaan belum mandi.
Padahal sudah siang.
Tapi Jeno paham, Nana masih tidak mau bertemu dengannya, karna sedari tadi Jeno memang berada di dalam kamar.
Menunggu Nana masuk kamar dan mandi, tapi sampai siang Jeno tunggu masih tak kunjung masuk ke kamar.
Maka dari itulah Jeno memutuskan untuk keluar kamar dan menemui Nana.
"Na" panggil Jeno ketika ia menghampiri Nana dan duduk di samping Nana.
Nana tak menjawab dan masih fokus menonton.
Jeno menangkup wajah Nana dan menolehkan paksa wajah Nana ke arahnya.
"Apaan sih?! Ganggu orang aja!" Kesal Nana.
"Makanya liat aku, aku mau ngomong" ujar Jeno.
"Ngomong ya tinggal ngomong gak usah ribet bisa kan?! Pengen banget di hargai padahal sendirinya gak menghargai orang" ujar Nana yang terlihat marah tak main-main kali ini.
Jeno mengangguk.
Ucapan Nana memang nyelekit, tapi itu lebih baik dari ada dia di diamkan.
"Iya maaf untuk itu. Aku mau jelasin perihal tadi, kenapa aku reflek merampas ponselku dari kamu saat aku tau kamu baca DM-an ku sama Tessa" ujar Jeno sembari menggenggam tangan Nana.
Nana ingin melepaskannya, namun tenaga Jeno lebih kuat menahan tangan Nana.
"Lepas!! Ini tanganku perih bekas kuku mu tadi!" Sentak Nana.
Itu membuat Jeno reflek melepaskan tangan Nana.
"Yang mana Na aku liat lukanya, sungguh aku gak sadar Na" ujar Jeno sembari ingin meraih tangan Nana, namun Nana masih saja menghindar.
"Ya gak sadar lah orang udah kerasukan setan!" Balas Nana.
Jeno menghela nafas.
"Itu aku reflek Na, aku takut kamu marah, aku takut kamu minta pisah dari aku pas kamu liat DM-an ku sama mantanku itu" ujar Jeno.
"Cih alasan! Ngapain juga aku minta pisah cuma karna chat kabar-kabaran alay kayak gitu?! Oh atau kamu sama dia ada chat hot ya, kirim foto penis, tetek-
PLAKKK
Nana tertegun saat pipinya di tampar oleh Jeno dengan sangat kuat.
"Na? M-maaf a-ku
"Gapapa kamu pasti reflek lagi kan? Nanti lama lama aku mati juga kamu pasti beralasan reflek" ujar Nana sembari terkekeh.
"Luka tadi belum kering, eh pipiku udah kamu tampar lagi karna alasan reflek dan karna wanita itu" lanjut Nana.