29. HTS

3K 183 9
                                        

Selama di perjalanan Nana menangis tersedu, dan Sunoo hanya bisa terdiam, ia tidak mau membuat suasana hati Nana semakin kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama di perjalanan Nana menangis tersedu, dan Sunoo hanya bisa terdiam, ia tidak mau membuat suasana hati Nana semakin kacau.

Di belakang mobil yang mereka kendarai itu ada mobil Jeno yang mengikuti.

Hingga sekitar 20 menit perjalanan, mobil Sunoo sampai di halaman rumah Nana.

Begitu juga dengan mobil Jeno.

"Aku pulang ya Na, bicarain baik-baik dulu kalau bisa, dengerin penjelasannya, kalau merasa gak masuk akal jangan bodoh mau bertahan hanya karna alasan cinta" pesan Sunoo.

Nana mengangguk paham.

"Makasih ya Sun" ujar Nana sembari terisak.

Sunoo mengangguk sambil mengusap rambut Nana.

Setelah itu Nana membuka pintu mobil tersebut yang langsung berhadapan dengan Jeno.

Mobil Sunoo beranjak meninggalkan keduanya.

Gerp!.

Jeno memeluk Nana dengan erat.

Nana hanya terdiam, tak membalas pelukan itu. Namun tangisnya semakin pilu terdengar.

Tangannya terkepal, berusaha karas untuk meredam emosinya.

"Pembohong" ujar Nana.

Jeno semakin mengeratkan pelukannya mendengar itu.

"Maafin Mas sayang" balas Jeno dengan suaranya yang bergetar, berusaha menahan tangis.

"Bilang nya lembur hiks tapi nyatanya apa? Kenapa bohong? Kalau memang udah gak mau hidup sama aku lagi bilang! aku paham kok kalau aku yang membuatmu hidup bersama ku! Tapi kalau caramu seperti ini, itu sangat membuatku sakit!. Padahal aku menerima kurang mu sekalipun kamu gak bisa kasih aku anak! Karna aku pikir kita bisa adopsi! Gapapa anaknya gak mirip sama aku, gapapa gak darah daging dari kita berdua, tapi kanapa kamu berbohong dan selingkuh di belakangku!." Ujar Nana dengan penuh penekanan dengan tangan yang terkepal.

Berusaha agar tak meledak-ledak.

Jeno menguraikan pelukan tersebut dan menghapus air mata Nana.

Padahal air matanya juga mengalir di pipinya.

"Kita bicara di dalam ya sayang, aku akan jelaskan semuanya" ujar Jeno lembut.

Nana menggeleng.

"Gak butuh! Aku mau pisah!" Sentak Nana.

"Sayang.. jangan gini, aku mau jelasin semuanya.." lirih Jeno lembut.

"Gak!!" Sentak Nana.

"LEE JAEMIN!!" Murka Jeno yang membuat tangis Nana semakin pecah.

Nafas Jeno memburu dan ia segera memikul Nana layaknya karung beras untuk masuk ke dalam rumah.

Blam!.

HTS (Hard To Soft)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang