Hard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama.
Mereka anak pertama dan anak bungsu.
Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno heran, benar-benar di buat keheranan oleh si cantiknya itu.
Pasalnya saat mereka keluar kota kemarin, dan mereka juga sempat makan bersama dengan Alvin, Nana sama sekali tidak peduli.
Dia berinteraksi sewajarnya dengan Alvin dan terkesan acuh.
Jeno percaya pada Nana, makanya ia tidak takut untuk mempertemukan mereka berdua di meja yang sama.
Nana juga tidak canggung untuk bersikap manis pada Jeno di depan Alvin, seolah menunjukkan kalau dia sudah menemukan pengganti yang tepat dan sangat ia cintai.
Nana juga memanggil dirinya dengan sebutan Nana, tidak lagi dengan kata Aku, itu terlihat semakin lucu bagi Jeno.
Dua minggu berlalu dari kejadian itu, Nana tidak lagi pernah bertemu dengan Alvin.
Kalau Jeno masih sering ketemu dengan Alvin, karna mereka selain sudah menjadi teman, perusahaan mereka juga sedang melakukan kerjasama.
Itu lah yang membuat Jeno terheran dengan Nana, bagaimana tidak? Dua minggu setelah bertemu Alvin dia tidak ada membahas apapun, bahkan pertemuan itu seolah tidak terjadi apa-apa.
Tapi pagi ini Nana merengek ingin bertemu dengan Alvin!.
Jangan tanya bagaimana perasaan Jeno, antara kesal, bingung, cemburu, ingin marah tapi gak bisa, soalnya Nana mintanya dengan baik-baik dan lucu menurut Jeno.
"Mas..." Rengek Nana sembari memeluk tubuh Jeno dari belakang.
Mereka baru selesai sarapan, Jeno sedari tadi melarang Nana membahas atau berbicara di meja makan, tapi begitu selesai, Jeno beranjak, ia langsung memeluk tubuh Jeno seperti itu.
Bagaimana tidak gemes si suami.
"Mas tanya mau ngapain emang kalau udah ketemu? Kamu gak mikirin perasaan Mas?" Tanya Jeno lembut.
Nana menggeleng dan mendusalkan wajahnya di punggung belakang Jeno.
"Gak tau.. tapi Nana mau ketemu dia Mas.. mau liat mukanya" ujar Nana yang membuat Jeno menghela nafas.
Lalu ia membalik badannya agar menghadap Nana.
"Kamu kena angin apa sih sayang, tiba-tiba pengen ketemu dia, padahal waktu ketemu juga kamu acuh loh" ujar Jeno.
Nana terdiam dengan menatap wajah Jeno dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Mas gak masalah sebenarnya, tapi dia mantan kamu loh sayang, kalau kamu sayang, cinta sama Mas, kamu gak mungkin meminta seperti ini sama Mas" ujar Jeno.
Mata Nana terpejam dan detik berikutnya bibir itu melengkung kebawah yang membuat Jeno melotot.