30. HTS

2.1K 158 2
                                    

"Mas, mau ikut ih~" rengek Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas, mau ikut ih~" rengek Nana.

Jeno yang tengah menyisir rambutnya itu menghela nafas.

Nana sedari tadi ingin ikut dengannya ke kantor, karna nanti pulangnya seperti biasa, Jeno akan melakukan terapi.

Jadi Nana ingin menemani Jeno terapi.

"Bukannya gimana-gimana sayang, Mas kerja dari pagi sampai sore loh, nanti lanjut terapi lagi, kemungkinan malam baru pulang. Lagi pun Mas gak mau kamu liat Mas terapi" ujar Jeno.

Nana memeluk tubuh Jeno dari belakang, dan itu membuat Jeno gemes bukan main.

Seperti anak kecil yang ingin di belikan mainan saja tingkahnya.

"Nana gapapa..." Lirih Nana meyakinkan.

Karna dia tau kalau terapi itu kata Jeno lumayan menyakitkan, jadi Jeno tidak mau Nana melihat itu.

"Gak.. nanti kamu nangis, nanti kamu marahin dokternya." balas Jeno yang sudah hafal sikap Nana.

Nana mencabik kesal dan mencubit perut suaminya itu.

"Akh! Kok di cubit?." Tanya Jeno sembari melepaskan pelukan Nana darinya.

Lalu ia menghadap ke arah Nana, melihat wajah kesal itu.

"Pengen ikut!." Kesal Nana.

Jeno terkekeh dan mengecup kening Nana.

"Gak boleh, nurut kata suami, nanti Mas video call aja ya.." Ujar Jeno lembut sembari mengusap pipi Nana dengan ibu jarinya.

Nana yang memang kelemahannya physical touch dan ucapan yang lembut itu seketika luluh.

"Hm ya udah, jangan lama-lama, nanti juga harus video call" ujar Nana yang di balas anggukan serta senyum hangat dari Jeno.

"Iya cinta,,, nih pasangin Mas dasi." pinta Jeno sembari memberikan dasi tersebut kepada Nana.

Nana menurut, mengambil dasi tersebut kemudian memakaikannya pada Jeno.

"Mas Nana pengen." ujar Nana yang terdengar manja di telinga Jeno.

"Pengan apa hm?." Tanya Jeno sembari menatap wajah Nana yang entah kenapa memerah itu.

"Pengen gituan, udah lama gak main." Jawab Nana yang langsung di pahami oleh Jeno.

"Iya sayangnya Mas.. cintanya Mas.. sabar ya, Mas juga pengen, Mas rindu lubang hangat kamu, tapi masih belum boleh.. nanti ya sayang.. kalau udah selesai terapinya, terserah deh mau pakai gaya apa, gaya selancar kek, gaya helikopter kek, terserah!." Balas Jeno yang membuat Nana tertawa pelan.

Tangannya masih sibuk memasangkan dasi Jeno.

"Hahaha siap Mas suami!." Balas Nana yang ikut membuat Jeno terkekeh.

"Dah selesai." ujar Nana saat sudah selesai memasangkan dasi Jeno.

Jeno mengangguk.

"Makasih sayang." ujar Jeno.

HTS (Hard To Soft)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang