Hard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama.
Mereka anak pertama dan anak bungsu.
Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buna" panggil Dehan yang kini sudah berusia 3 tahunan, wajahnya gabungan antara mirip Ayah dan Buna-nya.
Tampan, cantik dan imut secara bersamaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nana yang sedang mengoles lipstik di bibirnya itu menoleh.
"Ya sayang? Ada apa?" Tanya Nana.
Dehan mendekat dan berdiri di samping meja rias Nana itu.
Memperhatikan wajah Buna-nya.
"Kenapa Buna pakai lipstik? Kan ndak boleh Buna, nanti Ayah marah.." ujar Dehan yang membuat Nana terkekeh.
"Kalau Ayah gak tau, Ayah gak akan marah, jadi Dehan jangan kasih tau Ayah ya." Ujar Nana.
"Memangnya boleh seperti itu Buna? Bukannya itu bohong ya?." Tanya Dehan.
Nana kembali terkekeh, ia sangat senang dengan sang anak yang tumbuh dengan prilaku yang baik.
Cara bicaranya dan cara berpikirnya yang kadang membuat Nana pun speechless.
"Enggak sayang, kalau semisal Ayah tanya Dehan, terus Dehan gak jawab dengan jujur itu baru bohong, tapi kalau Ayah gak ada bertanya pada Dehan, Dehan jangan bilang ke Ayah ya." Ujar Nana.
Dehan mengangguk paham.
"Baik Buna. Apa Buna sudah siap?" Tanya Dehan lagi.
Nana mengangguk.
"Sudah sayang, ayo kita pergi." Jawab Nana sembari menggandeng tangan sang anak untuk pergi.
Kemana mereka akan pergi?.
Ke kantor Jeno jawabannya.
Selain permintaan Dehan, Nana juga sekalian ingin memberikan bekal pada suaminya itu.
Mereka pergi dengan mengendari mobil yang memang Nana sendiri sudah pandai menyetir mobil di ajari oleh Jeno.
Dan sesampainya di parkiran kantor Jeno, Dehan segera membuka pintu mobil lalu turun dan berlari masuk ke dalam kantor Ayah-nya itu.
