![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Pagi harinya Jeno terbangun dan tidak mendapati Nana di sampingnya.
Ia mendudukkan dirinya dan terdiam sejenak, mengumpulkan nyawanya.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka dan menampakkan Nana.
"Baru bangun Mas?" Tanya Nana sembari berlalu masuk ke dalam kamar mendekati Jeno.
Nana menyibak gorden kamarnya, membiarkan cahaya mentari masuk menyinari.
Jeno mengangguk.
"Hm, baru saja sayang" ujar Jeno.
"Ya sudah, cuci muka dan habis itu turun, sarapan" ujar Nana yang setelah itu beranjak dari sana.
Jeno termenung menatap Nana yang berlalu dengan wajah bersalahnya.
Semalam ia tertidur dengan memeluk erat Nana. Seolah ia sangat takut kehilangan.
Menghela nafas, Jeno memutuskan untuk beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka terlebih dahulu.
Setelah selesai, ia lanjut beranjak menuju lantai bawah, dimana Nana sedang sibuk menata sarapan.
"Pagi sayang" ucap Jeno sembari mengecup kening Nana.
Nana tersenyum mendapat perlakuan manis itu.
"Pagi juga Mas, ayo sarapan" ujar Nana yang di balas anggukan oleh Jeno.
Jeno pun mendudukkan dirinya di kursi meja makan.
"Ini kamu masak sayang?" Tanya Jeno saat melihat beberapa menu lauk yang ada di atas meja itu.
Nana yang ada di sampingnya itu mengangguk.
"Iya Mas" balas Nana seadanya.
Jeno mengangguk dan mereka pun mulai makan dengan tenang.
Setelah beberapa menit sarapan dan selesai, Jeno memutuskan untuk kembali ke kamar, yang di susul oleh Nana.
"Mas lembur lagi?" Tanya Nana saat Jeno sudah selesai mandi.
"Iya sayang" Jawab Jeno sembari mengeringkan rambutnya.
Nana yang duduk di sofa yang ada di kamarnya itu mengangguk paham.
"Lembur terus ya Mas" ujar Nana yang membuat Jeno menipiskan bibirnya.
Ada rasa gugup di yang menghantuinya.
"Iya sayang, banyak pekerjaan akhir-akhir ini, maafin Mas ya" ujar Jeno sembari mendudukkan dirinya di tepian kasur, menatap Nana dengan sendu.
Nana menggeleng.
"Gapapa kok, udah biasa" balas Nana.
Jeno terdiam seribu bahasa.
"Nanti Sunoo main lagi ya Mas kerumah" ujar Nana.

KAMU SEDANG MEMBACA
HTS (Hard To Soft)
FanfictionHard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama. Mereka anak pertama dan anak bungsu. Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...