Hard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama.
Mereka anak pertama dan anak bungsu.
Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"LEE JAEMIN!!"
Nana yang tengah menyeterika setelan kantor Jeno itu tersentak dan langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi yang tertutup.
Jeno baru saja masuk ke kamar mandi.
Nana pun menghampiri.
"Ada apa?" Tanya Nana dari balik pintu kamar mandi yang tertutup itu.
Ceklek.
Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan Jeno dengan balutan handuk di pinggangnya.
Nampaknya ia belum mandi sama sekali.
"Liat!" Titah Jeno meminta Nana untuk menoleh ke arah tunjuknya.
Nana yang di ambang pintu itu pun menoleh.
"Kamu lihat itu?!" Tanya Jeno yang membuat Nana cengengesan.
"Orang gila mana yang naruh celana dalamnya di wastafel kamar mandi?!" Tanya Jeno penuh penekanan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hehehe lupa Jeno" balas Nana cengengesan.
Jeno mendengus.
"Ambil" titah Jeno.
"Ck! Apa susahnya sih tinggal di taruh di keranjang pakaian kotor atau di taruh dulu di tempat lain?! Pakai teriak-teriak segala, mentang-mentang ini celana dalamku kamu gak mau inisiatif Jen?! Kalau gitu aku juga gak mau lah menyeterika pakaianmu!" Ujar Nana kesal.
Jeno menghela nafas.
"Lee Jaemin, bukan itu intinya, aku bisa saja ambil sempak mu itu dan aku taruh di keranjang pakaian kotor, tapi kenapa kamu naruh sempak mu itu di sana? Dan aku gak mau kamu kebiasaan dan menyepelekan hal semacam itu. Mentang-mentang nanti ada yang ngeberesin kamu jadi keenakan, iya kalau itu aku, entah-entah ada orang lain yang masuk ke kamar mandi kita? Iya kalau di rumah, nanti kamu kebiasaan dan melakukan hal yang sama di rumah orang bagaimana?" Tanya Jeno yang membuat Nana terdiam dan menunduk.
Jeno menghela nafas dan mengambil celana dalam Nana, lalu ia taruh di keranjang pakaian kotor.
"Di ingat ya, aku gak mau lagi kamu teledor kayak gitu, dah sana keluar! Aku mau mandi" ujar Jeno.
