Hard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama.
Mereka anak pertama dan anak bungsu.
Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Na, aku lapar" ujar Jeno ketika ia baru selesai mandi, baru pulang dari kantor dengan Nana.
Nana kini sedang menonton televisi sambil ngemil.
"Na" panggil Jeno lagi kala ia tak di pedulikan oleh Nana.
Bahkan itu terjadi dari tadi pagi, waktu di kantor.
Jeno juga bingung apa yang membuat Nana merajuk.
"Lee Jaemin!!" Ujar Jeno meninggikan suaranya hingga membuat Nana tersentak.
Nana menatap Jeno dengan tatapan kemusuhan serta matanya yang berkaca-kaca.
"Kamu kenapa sebenarnya dari tadi kayak gak anggap aku ada? Ada yang salah? Apa? Bilang!! Jangan kayak anak kecil tingkahmu itu! Aku pusing di tambah lagi tingkahmu yang kayak gini!!" Murka Jeno.
Nana tak menjawab, dia hanya buang muka dengan bibirnya yang melengkung berusaha menahan tangisnya.
Jeno mendudukkan dirinya di sofa samping Nana dengan mata yang tak terlepas dari Nana.
"Kamu kenapa? Apa yang membuatmu mendiami ku? Aku lapar loh Na dari tadi siang gak makan, kalau kamu gak mau masak juga bilang, biar aku beli di luar tadi. Cemilan semua kamu peluk, aku makan apa? Siksa benget perasan nikah sam kamu Na, mau mu aja yang minta di turuti!" Gerutu Jeno.
Tuk!
Tuk!
Tuk!
Tiga toples cemilan yang sedari tadi Nana peluk itu ia taruh di atas meja dengan kasar.
"Tuh cemilannya aku balikin! Makan itu aja! Aku gak mau masakin orang yang gak sayang sama aku! Yang gak peduli sama aku! Gak usah pedulikan aku anggap aja aku gak ada!" Balas Nana yang setelah itu hendak beranjak dari sana.
Namun Jeno menahan tangan Nana.
"Oh kamu masih marah perihal kamu aku kasih izin jalan sama temanmu itu?" Tanya Jeno yang membuat Nana terdiam.
"Aku takut kamu kenapa kenapa kalau pergi tanpa aku, ku takut kamu di godain orang-orang, aku takut kamu selingkuh. Jangan pergi ya" ujar Jeno.
Nana menggeleng dengan dagunya yang terangkat, seolah dia sedang di atas awan.
"Gak! Aku tetap mau pergi!" Bantah Nana yang setelah itu berlalu dari sana.
"Si gila! Ngapain kamu mendiamkan aku dari tadi hanya karna mau di larang dan akhirnya kamu membangkang?!! Are you crazy Lee Jaemin?!!" Murka Jeno yang tak di pedulikan oleh Nana.