18. HTS

2.4K 147 5
                                    

"Ahh Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh Mas.. puting Nana sakit.." ujar Nana saat suaminya itu terus menerus menghisap putingnya seperti seorang bayi.

"Tapi enak kan sayang?" Tanya Jeno.

Nana mengangguk.

"Hmm.. enakh Mash.. tapi pelanin.." balas Nana keenakan.

Jangan lupakan bagian bawahnya yang sudah sangat basah karna cairan suaminya yang terus menerus mengisi lubangnya dan meluber keluar saking banyaknya.

Tak tertampung, hingga membuat sprei tempat tidur mereka juga basah.

"Nanti kamu juga menyusui anak kita sayang, puting kamu akan terus di hisab Baby" ujar Jeno sembari meremas buah dada Nana dengan kuat hingga dada Nana memerah.

"Agh! Agh!!" Desah Nana sembari tersentak-sentak ke atas karna bagian bawahnya terus di hujam oleh penis suaminya.

Leher, dada, perut, paha, penuh dengan tanda merah yang di berikan oleh Jeno.

"Ah ah ah Nana capekh mash.." lirih Nana.

Jeno yang sedari tadi menggerakkan pinggulnya maju mundur dan tangannya yang terus meremas dada Nana itu menatap Nana yang terlihat sudah kelelahan.

"Sebentar sayang" ujar Jeno yang setelah itu mengangkat kaki Nana dan semakin kuat menghentakkan pinggulnya, menumbuk lubang Nana dengan berutal.

Tursttt

Tursttt

Tursttt

Lubang Nana sudah melar, menyesuaikan ukurannya dengan penis Jeno, bagaimana tidak sudah 1 jam lamanya Jeno menghantam lubang tersebut.

Dari awalnya yang berdarah menjadi kesat, dari yang awalnya serat menjadi sangat licin dan basah.

"Lubangmu sudah melar sayangh, tapi masih meremas penis Mas dengan erat, hangat, ah.. sungguh nikmat sayang" puji Jeno.

Nana yang terbaring dengan posisi mengangkang itu hanya bisa mendesah karna tidak di beri jeda sama sekali.

Tubuh basah belimbur peluh dan cairan sperma.

Kacau.

"Anghh Mash.. Nana ouh.. keluar!keluar!" Ujar Nana sembari tubuhnya mengejang karna mencapai pelepasannya hingga perut Nana lagi lagi terkena sperma miliknya sendiri.

Jeno tersenyum dan mengulum penis Nana untuk membersihkannya.

"Sebentar ya sayang, habis ini selesai" ujar Jeno yang hanya di balas anggukan lemah oleh Nana.

Setelah itu Jeno membalik tubuh lemah Nana itu untuk melakukan doggy style setelah beberapa gaya sebelumnya.

Nana hanya bisa menurut.

Jeno kembali memasukkan penisnya, menghentakkan nya ke dalam lubang berlendir Nana dengan penuh gairah.

Mencengkram pinggang ramping Nana sembari terus memaju mundurkan pinggulnya.

HTS (Hard To Soft)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang