07. HTS

4K 265 8
                                        

Pagi ini Nana bangun awal seperti biasa, ia melihat Jeno yang masih pulas tertidur di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Nana bangun awal seperti biasa, ia melihat Jeno yang masih pulas tertidur di sampingnya.

Ya, sejak kejadian Nana yang terjatuh dari tempat tidur dan menimpa Jeno, hingga akhirnya mereka tidur berdua dengan posisi berpelukan, mereka akhirnya memutuskan untuk tidur di atas kasur yang sama.

Nana perlahan turun dari tempat tidur dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Sekitar 15 menitan Nana selesai mandi dan lanjut berpakaian, setelah itu barulah ia keluar kamar untuk memasak.

Nana semalam sudah selesai menyeterika setelan kantor Jeno, jadi sudah aman, tinggal menyiapkan sarapan.

Karna Art kemungkinan akan mulai bekerja besok, jadi seperti biasa Nana memulai ritual memasak yaitu dengan menonton tutorial memasak di ponselnya.

Setelah itu barulah Nana mulai memasak dengan di pandu oleh tutorial yang sebelumnya sudah ia tonton dan ia pilih sebagai menu sarapan pagi ini.

1 jam berlalu.

Nana sudah selesai menyajikan masakannya di atas meja.

"Jeno mana ya? Kok belum turun" monolog Nana.

Setalah itu Nana pun memutuskan untuk naik ke lantai atas untuk membangunkan suaminya itu.

Saat memasuki kamar, Nana melihat Jeno masih terlelap.

Nana menggeleng dan mendekati Jeno.

"Jeno bangun, udah siang" bangunkan Nana sembari mengguncang tubuh Jeno yang berbalut selimut itu.

"Tumben banget gak bangun?" Monolog Nana lagi.

Nana naik ke atas kasur dan menepuk pipi Jeno.

"Uh? Panas banget!" Pekik Nana sembari mengecek bagian tubuh Jeno yang lainnya untuk memastikan.

Tubuh Jeno benar benar panas, nampaknya ia demam.

"Bentar ya" ujar Nana sembari menyibak selimut Jeno, setelah itu Nana berlalu keluar kamar.

Jeno membuka matanya perlahan dan setelah itu kembali membalut tubuh panasnya itu dengan selimut.

Ia menggigil kedinginan.

Tak lama Nana kembali ke kamar dengan membawa baskom kecil yang berisikan handuk di dalamnya.

"Eh kok malah pakai selimut lagi, tubuh kamu panas Jen, liat sampai keringetan" ujar Nana sembari meletakkan baskom kecil tersebut di atas kasur dengan hati hati.

Jeno yang sudah terbangun itu menggeleng saat Nana hendak menarik selimutnya.

"Dingin Na.." ujar Jeno pelan.

Nana terdiam sejenak, ia tak tega melihat Jeno yang sedang demam sekarang.

"Aku kompres ya kepalanya biar panasnya turun, habis ini minum obat" ujar Nana sembari memerah handuk kecil di dalam baskom tersebut.

HTS (Hard To Soft)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang