Hard To Soft menceritakan tentang kedua pasangan yang mempunyai ego tinggi dan keras kepala yang sama.
Mereka anak pertama dan anak bungsu.
Anak pertama yang tegas dan bijaksana itu harus berjodoh dengan anak bungsu yang semua inginnya harus di tur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mas.. masih lama ya perjalanannya?." tanya Nana.
Jeno yang ada di sampingnya itu menghela nafas.
Sudah 10 kali Nana menanyakan hal tersebut.
"Masih sayang, masih 2 jam lagi. Kenapa? Capek kan? Makanya kata Mas jangan ikut, perjalanannya jauh, kamu pasti kecapean" ujar Jeno sembari mengusap rambut Nana yang asik makan buah itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Enggak, aku gak capek.. cuma bosan aja Mas.." balas Nana yang membuat Jeno terkekeh.
"Tidur aja sayang, sini sama Mas" ujar Jeno.
Nana yang memang sudah sedikit mengantuk itu menutup bekal buah nya, lalu ia bersandar di bahu suaminya itu.
Jeno usap pipi Nana dengan sedikit menekannya.
"Aaa~ Mas.. bedak Nana hilang nanti" rengek Nana.
"Ya bagus, kamu kan tau sayang kalau Mas gak suka kamu pakai make up, tapi karna ini kamu perginya sama Mas jadi gapapa, walaupun begitu, gak tau tapi ini tetap saja membuat Mas risau" balas Jeno yang membuat Nana terkekeh.
"Mas takut aku di ambil orang ya?" Tanya Nana.
"Iya, takut banget loh.." Jawab Jeno yang membuat Nana tertawa, begitupun dengan Jeno itu sendiri.
Setelah itu hening.
Nana perlahan memejamkan matanya sembari menikmati usapan pada pipi dan rambutnya.
Beberapa menit berlalu.
"Tidur ternyata" ujar Jeno sembari tersenyum.
Jeno perlahan membaringkan Nana dengan kepala Nana yang bertumpu pada pahanya.
"Pak, tolong ambilin tas kecil Nana yang ada di kursi depan itu" pinta Jeno pada sopirnya.
Sang sopir mengangguk dan memberikan tas kecil milik Nana itu pada Jeno.
Jeno terkekeh sembari membuka tas kecil itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
