45 MASA LALU SHIRA

315 40 15
                                    

Semua orang takjub melihat rumah yang dibangun oleh Earth hanya dengan sekali hentakan kaki di tanah.

Rumah itu terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama adalah mata air panas, toilet, kamar mandi, kamar berganti pakaian dan dapur. Sedangkan Lantai kedua dan ketiga, terdapat banyak kamar-kamar.

"Kalian mau sampai kapan sembunyi-sembunyi? Kemarilah! ada empat puluh kamar, jadi kita mendapat kamar masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian mau sampai kapan sembunyi-sembunyi? Kemarilah! ada empat puluh kamar, jadi kita mendapat kamar masing-masing. Hanya ada satu aturan, tidak ada yang boleh saling menyakiti di dalam rumah ini." Ujar Earth ke arah kegelapan.

Tidak lama setelah Earth berbicara, Siwa dan beberapa orang lain keluar dari dalam kegelapan. Berbeda dengan Earth, Zen dan Mosa yang tersenyum ramah. Reiver dan Naren malah menguarkan hawa mengancam.

Reiver segera membawa Shira memasuki rumah itu diikuti Vanilla. Begitu juga Naren yang menarik Lisly, melihat hal itu Matteo buru-buru untuk mengikuti. Selanjutnya yang masuk adalah Mask, barulah Earth, Zen dan Mosa yang kemudian diikuti peserta ujian yang lain. Total yang berada dirumah itu adalah 20 orang, yang terdiri dari 5 perempuan dan 15 laki-laki.

Sesampainya di lantai 3 lebih tepatnya di kamar tengah, Reiver pun menurunkan Shira.

Melihat hal itu, Naren pun mengambil kamar tepat di sebelah kamar yang akan di tempati Shira dan Reiver. Sedangkan Vanilla memutuskan untuk masuk ke kamar yang sama.

"Apa-apaan kau Vanilla?" Tanya Reiver dingin.

"Aku kan sudah bilang. Aku tidak akan membiarkan Shira bersama mu berdua saja. Di kapal tadi, itu karena darurat. Jadi aku hanya mengawasimu dari jauh. Tapi sekarang sudah tidak darurat lagi, jadi aku akan mengawasimu secara langsung."

"Aku setuju!" Sergah Naren cepat yang membuat Lisly dan Matteo terperanjat.

"Benar Vanilla! dia tidak boleh dibiarkan bersama Shira berdua saja." Sambung Naren sembari mengingat cara Reiver meminumkan obat kepada Shira saat di kapal tadi.

Naren tidak rela, jika saat Shira sedang tidur, Reiver kembali mengambil kesempatan dengan mencium bibir Shira.

"Aku tidak akan membiarkan Hrom sendiri di kamar saat ada peserta ujian yang lain di bawah. Terutama ada bajingan bertato itu." Ujar Reiver.

"Begini saja, Earth bisa tolong hilangkan semua kamar dilantai 3? Biar kami semua tidur bersama." Ujar Shira kepada Earth yang baru saja naik ke lantai 3 karena mendengar perdebatan.

Earth menghela nafas pasrah, kemudian dengan satu jentikan jari Earth, kamar-kamar dilantai 3 menghilang dan kini lantai 3 menjadi ruangan yang sangat besar serta luas.

"Aku sempat heran, Mask memilih kamar dilantai 2, padahal 2 temannya memilih di lantai 3. Dia pasti sudah menduga perdebatan kalian akan terjadi. Kalau begitu selamat beristirahat, aku akan memilih lantai 2 saja." Ujar Earth yang bergegas turun kembali. Padahal awalnya dia juga ingin tidur di lantai 3.

SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang