32 PERASAAN YANG SESUNGGUHNYA

434 47 18
                                    

Lisly menutup mulutnya dengan kedua tangan agar erangannya tidak meluncur ketika Naren menghujam dirinya dengan cepat namun lembut.

Berbeda dengan perlakuan saat di gunung Shine. Naren kini memperlakukan Lisly dengan penuh kasih sayang. Bahkan Naren tidak berhenti memeluk Lisly sembari sesekali mencium dahi gadis itu.

Dengan pandangan yang setengah buram-karena kenikmatan dunia yang dia rasakan-Lisly mencoba melihat jarum jam tangannya. Dan Lisly terbelalak saat mengetahui-aktifitas panas yang dia dan Naren lakukan-di toilet wanita ballroom hotel ini-ternyata telah berlangsung selama lebih dari satu jam. Tapi Naren sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda akan segera mencapai puncak.

Keringat dan cairan lainnya terus mengalir dari kedua insan ini, Naren sesekali mengelap keringat di pelipis Lisly dengan tangannya. Setelah itu dia akan mencium pipi Lisly dan kembali mendekap erat Lisly. Begitu terus sejak awal hingga detik ini.

Gerakan Naren semakin cepat saat lelaki ini sadar bahwa puncaknya sudah dekat. Sedangkan Lisly semakin erat menutup mulutnya, karena dia tidak ingin ketahuan oleh seseorang yang sedang mencuci tangan diluar sana.

Sepasang manusia ini langsung lemas dan Naren langsung terduduk di closet-sembari memangku Lisly-ketika mereka berdua selesai dengan aktifitasnya. Setelah yakin hanya tinggal mereka berdua di toilet ini, barulah Lisly berani berbicara.

"Kenapa kau begitu baik padaku sekarang? Kau memperlakukan aku selayaknya kekasihmu." Ujar Lisly sembari berpakaian kembali.

"Karena kau memakai rambut palsu yang sama seperti rambut Shira dan memakai softlens dengan warna mata Shira. Ditambah kau tidak bersuara sama sekali, jadi aku bisa membayangkan Shira dengan sangat baik. Terimakasih ya sudah membantuku berfantasi dan ini untukmu." Jawab Naren setelah mematikan layar ponselnya, lalu menurunkan Lisly dari pangkuannya dan merapikan pakaiannya kembali.

Lisly segera melihat layar ponselnya ketika dia merasakan getaran dari benda itu. Terdapat notifikasi yang menyatakan kalau Naren baru saja mentransfer sejumlah uang untuk Lisly.

Saat Lisly memandangi layar ponselnya dengan muram, Naren malah dengan santainya melepas wig dan softlens yang Lisly kenakan saat ini, setelah itu dia melenggang keluar dari bilik closet tanpa satu kata pun meninggalkan Lisly begitu saja.

Setetes, dua tetes dan akhirnya menjadi deraian, air mata Lisly tak kuasa lagi dia tahan. Lisly cengkram pakaiannya di bagian dada, karena sakit tak berdarah yang dia rasakan. Lisly segera menutup wajahnya dengan kedua tangan, lalu berusaha keras untuk meredam segala gejolak emosi yang ada.

"Lisly sadarlah...bagaimana pun juga kau butuh uang ini. Tadi kaulah yang menyetujui keinginan Naren setelah turun gunung. Jika saja kau tidak menentang perjodohan, maka tunjangan hidupmu tidak akan pernah dihilangkan. Hahahaha....hidupku sungguh malang." Ujar Lisly kepada dirinya sendiri.

Segera Lisly berdiri dan keluar dari bilik closet. Dia usap kasar air matanya, lalu mulai merapikan riasan dan penampilannya.

Lisly pandangi pantulan dirinya di depan cermin, dia kembali membayangkan sosok Naren, meski air matanya kembali berlinang, namun wajah Lisly malah merona. Dia tersenyum hambar setelah mengingat perkataan Naren barusan.

"Memang apa kurangku Naren? Kenapa kau tidak mau memandangku sedikit saja? Apa kau tidak sadar Naren? Aku bersedia melakukannya denganmu bukan semata karena butuh uang dan pertolongan. Tidak bisakah Naren? sekali saja, ketika kita melakukannya, sebutlah namaku, bukan nama Shira." Ratap Lisly yang hanya terjadi beberapa detik. Karena gadis itu segera menepuk-nepuk pipinya untuk menguatkan diri dan menerima kenyataan. Setelah yakin dirinya baik-baik saja dan air matanya tidak akan tumpah, Lisly pun bergegas kembali ke ballroom.
.
.
Wajah Shira datar, namun sorot matanya memancarkan kekesalan luar biasa. Matteo mendekati Shira sembari tersenyum dan membawakan gadis yang dia sukai itu, es krim rasa Vanila.

SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang