Satu orang wanita berpenampilan selayaknya laki-laki, hampir tidak terlihat sama sekali kalau wanita berpotongan rambut cepak itu adalah seorang wanita. Lalu ada juga wanita cantik yang berpenampilan sangat seksi. Aset kembar wanita itu seakan hampir meloncat keluar dari pakaiannya yang terbuka di bagian dada.
Dua wanita itu asik berbincang dengan Naren dan seperti biasa lelaki berambut coklat kemerahan itu menanggapi para wanita itu dengan luar biasa. Sampai-sampai mereka yang baru berbincang beberapa menit yang lalu langsung akrab seakan teman lama.
Wanita seksi yang bernama Dulce itu langsung tercengang ketika melihat Reiver yang dalam kondisi rambut dan wajah basah. Pakaian khusus untuk misi berwarna serba hitam yang Reiver kenakan, membuat lelaki itu tampak sangat gagah sekaligus menggoda. Apalagi pakaian misi Reiver membuat otot-otot kekar Reiver cukup tercetak. Seringai Dulce—yang memang sejak tadi sudah mengamati Reiver dari kejauhan—segera terkembang lebar.
Reiver duduk di bangku tepat di sebelah Siwa sembari mengibaskan air di rambutnya dengan tangan. Kepala Reiver beberapa kali menoleh ke arah ruang pemandian, dia gelisah setiap kali tidak bisa melihat Shira secara langsung.
Dulce langsung duduk tepat di sebelah Reiver. Ini tentu membuat Siwa mengernyit, sedangkan Naren dan Vanilla hanya diam sembari menyeringai.
"Halo...aku sudah mendengar tentangmu. Kau dulu seorang kriminal yang masuk dalam target buronanku. Tapi sekarang malah jadi rekan kerjaku. Tidak aku sangka, kau lebih tampan dari foto mu di poster buronan." Ujar Dulce sembari menempelkan aset kembarnya ke lengan Reiver.
Reiver sama sekali tidak menatap Dulce, dia bahkan tidak peduli pada sosok wanita itu. Segera saja Reiver keluarkan kalung yang liontinnya berisi foto dirinya dengan Shira, lalu membuka liontin itu dan memandangi sosok Shira di foto itu.
Dulce pun sontak tercengang. Di foto itu Reiver tersenyum bahagia sembari mendekap dari belakang seorang gadis yang duduk di antara dua kaki Reiver. Dari background foto, Dulce tahu kalau foto itu diambil di lobi kantor ini.
"Siapa dia?" Tanya Dulce yang tegang mendengar jawaban Reiver.
"Tunanganku." Jawab Reiver singkat yang membuat Dulce terkesiap.
Dulce memang sudah mendengar tentang perbuatan Shira di acara pelantikan Ridder baru, bahkan perbuatan Shira terhadap Myron barusan. Dia juga sudah mendengar kabar kalau Reiver yang hobi menyiksa wanita telah bertunangan dengan Shira. Tapi tentu dia tidak percaya. Karena Dulce sudah beberapa kali melihat para wanita yang menjadi korban kekejaman Reiver.
.
.
Ragnar bersandar santai tepat di pintu bilik mandi Shira. Dia memejamkan mata sembari konsentrasi mengawasi sekitar dengan Ability Soul-nya. Melalui roh-roh manusia yang masih hidup, Ragnar bisa memantau siapa saja yang berada di dekat mereka. Termasuk Dulce yang terus menerus mengajak Reiver berbincang. Senyum geli Ragnar pun tidak bisa ditahan lagi, karena dia tahu Reiver pasti sangat kesal."Eh!?"
Ragnar sontak menoleh ke belakang ketika mendengar suara adik perempuannya itu dari dalam bilik shower. Kecemasan tersirat jelas dari sorot matanya walau sikap Ragnar sangat tenang.
"Shira kau baik-baik saja?"
"Iya kakak, hanya saja...Reiver berniat membunuh wanita yang bersamanya sekarang."
Ragnar terkesiap mendengar penuturan Shira. Dia lalu merutuki dirinya yang lupa kalau adiknya pasti mengetahui perasaan orang-orang disekitar mereka. Terlebih Shira bisa mengetahui pembicaraan Reiver dengan Dulce dari jam tangan yang Shira kenakan.
"Jam tangan itu berfungsi dengan baik ya?" Tanya Ragnar sembari tersenyum geli .
"Sangat baik, jam tangan ini merubah pembicaraan mereka menjadi teks percakapan, jadi kita tidak perlu khawatir akan menimbulkan suara." Jawab Shira.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LIFE
RomanceFOLLOW & VOTE ya biar enggak ketinggalan sama karyaku yang lain. . 🏅Rangking 1 Obsessed 🏅Rangking 2 Fantasy 🏅Rangking 3 Pertarungan 🏅Rangking 4 Reinkarnasi 🏅Rangking 42 Asmara 🏅Rangking 59 keluarga 🏅Rangking 141 Drama . 50% Novel ini adalah...