Gue yang sedang makan dengan nikmatnya bersama teman-teman cewek gue, tiba-tiba saja berhadapan dengan Tokichi yang duduk bersama teman-teman cowoknya. Saat makan gue coba mencuri pandang—dia lihat gue. Gue tersipu malu dan menunduk, lalu gue coba memastikan kembali kebenaranya. Gue melihat orang lain melintas tepat pemandangan pantat dia yang sedang membenarkan tali sepatu. Parah sekali!
"KRAK!"
Tidak sengaja gue mematahkan sendok plastik—putih untuk makan. Sepertinya tekanan tangan gue saat memegangnya terlalu berlebihan. Berbarengan dengan itu pemandangan pantat itu telah pergi, dan gue kembali melihat Tokichi. Kali ini dia makan dihampiri dengan wanita-wanita itu lagi. Jujur gue nggak suka, jika gue mampu, gue bisa berteriak ke arahnya dan mengusir wanita-wanita itu. Tapi, gue ini siapa?
"Kok bisa, sih, pakai tangan gih," titah Dita menyadarkan lamunan gue. "Yaudah, deh." Balasan gue ke temen gue ini. Gue memergoki Dita tersenyum sambil melanjutkan makan dan manggut-manggut.
Gue mulai menyadari bahwa Dita ikut ekskul teater, dan mengenal anak X5 lalu mereka juga membuat grup. Gue smirk, dan menyelesaikan makan gue. Saat selesai makan gue cuci tangan dengan nyaman. Lalu gue yang akan pergi berbalik badan dan mulai mengambil langkah pelan, tiba-tiba merasakan kulit tangan gue yang halus ini seperti bersentuhan dengan sesuatu yang terasa lembut. Gue menoleh untuk memastikan apa yang menyentuh gue tadi. Saat menoleh, gue melihat Tokichi, dia juga menoleh ke arah gue dengan senyum lebarnya, hingga gigi-giginya terlihat dan sehat. Gue terfokus dengan gigi gingsul miliknya, gusinya merah muda pucat. Bukan perokok, pikir gue saat menyadari gigi dan gusi sehat miliknya. Gue kembali berspekulasi, jangan-jangan di belakang gue ada cewek tadi. Gue menoleh, ramai memang, tapi tak ada siapapun. Gue kembali menoleh ke arah Tokichi, dan Tokichi masih menatap gue dengan memesona. Gue hampir melayang dibuatnya namun diri gue teringat dengan kejadian di ruang teater tadi. "Eh! Lo, maksud lo, apaan kek gitu ke gue," spontan gue ngegas dan menarik kerah bajunya.
"Kasar sekali tunangan ku ini," rayunya ke gue lirih.
"Menjijikkan," cicit gue lirih ke Tokichi. Gue melepaskan kerahnya, teman-teman dari kelas gue menghampiri gue begitu pula dengan teman-teman dari kelas Tokichi. Rasanya gue akan tawuran sama kaum lelaki. Tatapan Tokichi berubah tajam dan dingin seketika, gue tidak takut sedikitpun. Gue tidak mau menjatuhkan harga diri gue. Lagian perjodohan ini karena paksaan orang tua. Naira juga telah datang berada di samping Tokichi, wanita itu menggandeng nya. Gue sedikit mulai mengerti sekarang, kenapa Tokichi mempercepat pertunangan ini. Ternyata dia ingin menunjukkan hubunganya dengan si Naira di hadapan gue. Biar apa coba? Biar gue cemburu atau membatalkan perjodohan? Gue saja tidak bisa apa-apa dari awal permainanya.
"Dasar cowok tanpa empati!" cibir gue. Lagi-lagi Tokichi hanya membalas dengan senyuman seperti tak merasakan apapun. Gue heran hati dan tubuhnya terbuat dari apa, padahal dia masih remaja kelas X. Seperti orang tanpa perasaan terhadap orang lain, semudah itu mempermainkan perasaan orang. Gue melihat Naira melotot ke arah gue, rasanya ingin gue colok itu mata.
"Ada apa...?" tanya Tokichi lembut, membalas gue di hadapan semua orang.
"Lu?! Aduh!" gue geram. Dengan nada tinggi gue berkata, "gue nggak habis pikir sama lo! Lo itu, cewek atau cowok, sih. Parah!" Tokichi tidak bereaksi, dan hanya menatap dingin gue. Naira terdiam dan cuek, seolah tidak peduli dengan masalah Tokichi dan gue. Gue merasakan kejanggalan di sini, bukankah mereka katanya pacaran? Kok seperti acuh tak acuh, dan seolah hanya dua pasangan yang saling memanfaatkan satu dengan yang lain. Tatapan mereka dan cara mereka bicara tidak menampakkan sepasang kekasih. Biasanya sepasang kekasih itu, jika ada pasanganya bermasalah pasti akan saling bahu membahu atau jika pasangan punya masalah dengan wanita lain, sudah dipastikan seorang cewek akan ikut membantu. Ini diluar ekspektasi gue. Jadi, mereka ini apa? Tidak mungkin, kan, teman-teman gue bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
END|| Tori Romance || •Djaduk✔️
RomanceEvent Novel Kala Cinta Bersemi Oleh : Penerbitan Dicetakin Tema : Pernikahan Dini Nama Pena : Djaduk Penghargaan: Finalis/juara 5 •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• ☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️ ••••••••••••••••••••...