24. Gue Berusaha Bangkit

29 19 2
                                    


Meskipun permasalahan telah terselesaikan mulai dari, Dita di awal yang berniat mengenalkan gue dengan Tokichi, lalu Dita yang berkhianat di belakang gue, serta kebohongan-kebohongan dari Naira dan Tokichi ke Om Angga, dan permainan mereka di grup kelas, semua itu cukup menjelaskan tentang perubahan sikap Tokichi ke gue. Mungkin saja dia salah paham dengan kedekatan gue bersama Kak Sandi seperti waktu dia salah paham mengira gue murahan, karena dekat dengan Bagas juga Mas Galih. Hingga dia memutuskan melepas cincin pertunangan ini dengan alasan kedekatan antara gue dan Kak Sandi. Namun, sesakit apapun hati ini, gue selalu teringat bagaimana hangatnya dia saat berdua saja sama gue. Kehangatan itu menutup mata gue tentang hal-hal buruk yang pernah dia lakukan ke gue.

Akibat dari video gue yang tersebar di malam pesta itu, Papi gue di haruskan angkat kaki dari kejagung, dia kini di rumah, tak lagi menjadi jaksa agung. Video itu dibiarkan menyebar oleh Om Angga? Gue tak paham dengan maksudnya, atau beliau memiliki rencana lain untuk keluarga gue? Apakah mungkin keluarga gue akan berada dibawah kontrol orang lain?

"Papi jujur sama Ari, selama ini Papi keluar kota kemana? Jaksa agung tidak pernah pergi keluar kota."

"Uhuk...Uhuk."

Batuk dari Papi gue adalah tanda beliau segera membuka suara namun gue harus siap dengan kenyataan yang akan diungkap. Gue dengan gagah berkata demikian pada Bokap gue, karena sungguh gue merasa curiga dengan kebiasaan dia selama ini yang tidak pernah absen di rumah atau sekadar menanyai kabar kami dan melihat kami.

"Ari... Maafin Papi, gara-gara Papi terjebak hutang, kamu harus membayar akibatnya. Papi pergi keluar kota di tugaskan oleh Om Angga untuk mengelola bisnisnya. Tapi, Papi bekerja hanya sambilan, Nak. Om Angga dan Tante Dara menyukai Ari—Papi disuruh mempertahankan hubungan kalian dengan jarang pulang ke rumah agar Anggun bisa sering-sering menemani kamu."

Gue tersentuh dan meneteskan air mata. "Papi... Huhuhuhu. Ari minta maaf, tapi Ari hanya mau Papi dan Momi. Rumah menjadi asing bagi Ari. Momi juga sering keluar." Gue bersimpuh dan menangis di pangkuan Papi gue. Dia bekerja selama ini demi kami.

"Sayang..." kata Papi gue melihat Momi. Gendis ikut menangis dalam pelukan Momi gue.

"Jujur saja, Momi pergi bekerja sebagai buruh cuci di Rt sebelah. Bukan kumpulan wanita kelas sosial lagi Ar..." ungkap Momi gue.

"Apa? Momi..." gue terkejut dengan kebenaran dari kedua orang tua gue, Gendis menangis terisak-isak. Dia mengatakan hanya Kak Anggun yang mau mengajaknya bermain, karena gue yang selalu fokus di dalam kamar. Tanpa mereka tahu bahwa gue mengalami hal sesulit itu. Namun, gue tak mengungkapkan apa yang gue alami, dan memilih untuk tersenyum.

Kita berempat berpelukan dan menangis bersama. Pantas saja lingkar mata Momi gue semakin tampak dan Papi gue sering batuk-batuk. Mereka berdua lelah.

Gue bingung gue harus apa, gue tidak pernah menjadi pekerja kasar. Rasanya gue ingin lahir dari keluarga sederhana saja agar gue belajar menjadi orang kecil agar tidak syok saat kondisi seperti ini menimpa gue, tapi takdir gue adalah, cewek kasar, manja, dan dari keluarga kelas atas, namun tidak bisa apa-apa. Kemudian jatuh sejatuh-jatuhnya, dan gue hanya bisa menangis saja. Tangisan gue malam itu makin kencang meratapi betapa lemah dan bodohnya gue jadi manusia.

Besoknya gue tidak masuk sekolah. Gue tidak peduli apapun yang terjadi di sekolah. Gue berusaha mencari kerja paruh waktu untuk anak sekolah umur 15 tahun di manapun itu. Di tengah jalan gue melihat Momi gue masuk di sebuah rumah besar, gue melihatnya mengepel di rumah itu. Air mata gue jatuh sejadi-jadinya, gue bertekad untuk tetap mencari kerja dan tidak pulang sebelum dapat. Namun hingga petang gue tetap tidak dapat hasilnya.

Hari-hari berikutnya gue juga bolos sekolah, orang tua gue tak tahu apa-apa tentang itu. Papi gue ke luar kota lagi menjadi bawahan bokapnya Anggun. Gue tak sempat sama sekali memikirkan pertunangan gue. Pikiran gue hanya kerja, dan kerja. Jujur kisah gue agak sakit!

END|| Tori Romance || •Djaduk✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang