~^00^~

17K 559 1
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih...
Follow juga boleh hehe...


HAPPY READING


Zieldan Varendar adalah seorang anak bungsu dari keluarga Varendar namun ia bukanlah anak kandung melainkan anak adopsi dari panti asuhan saat ia berusia 5 tahun.

Usianya sekarang menginjak 18 tahun dan ia baru saja lulus sekolah, Ziel masih bingung apa harus lanjut kuliah atau mencari kerja saja.

Sebenarnya orangtua angkat nya menginginkannya untuk lanjut kuliah namun ia tak mau merepotkan orangtua angkatnya lagi, ia ingin mandiri sungguh.

Ziel mempunyai kakak angkat yaitu Shadira Varendar dia adalah anak kandung dari keluarga Varendar.

Tak jauh beda dari kasih sayang orangtua nya, kakak angkatnya ini juga sangat menyayanginya bahkan Shadira rela berbagi kasih sayang irangtua nya dan jujur saja dia juga yang menyarankan orangtuanya untuk mengadopsi anak karna dia menginginkan seorang adik.

Shadira sering memanjakan Ziel bahkan ia selalu membawa Ziel kemanapun dia pergi seakan kemapuan shadira pergi adiknya ini harus ikut.

"Pagi sayang.." sapa Rena dan Danan.

"Pagi mah, pah" jawab Ziel.

Mereka sekarang berada di meja makan karna ini sudah saat nya sarapan.

"Pagi anak gadis..." Sapa mereka berdua ketika melihat shadira yang baru turun.

"Pagi mah, pah" jawabnya.

"Pagi kak sha.." sapa Ziel.

"Emmm...pagi adik" jawab shadira dengan senyum manis.

Mereka melahap sarapannya dengan keheningan namun Rena memecah keheningan dengan pertanyaan untuk Ziel.

"Ziel sayang, gimana udah putusin mau kuliah dimana?" Tanya Rena.

"Emmm...be-belum mah, nanti dipikir-pikir lagi" jawabnya.

"Kuliah kan harus siap segalanya mah, biarin Ziel menikmati masa-masa libur nya dulu" ucap Danan.

"Iya pah, mamah hanya bertanya saja" jawab Rena dengan senyum mengarah Ziel.

"Kuliah ditempat yang sama aja sama kakak biar setiap hari bisa barengan" saran Shadira.

"Emm iya kak nanti Ziel pikir-pikir lagi"

~~~~

Ziel ini tipikal anak yang rajin, baik, mandiri, tidak membantah, dan penurut pokonya 11 12 sama Shadira.

~~~~

Siang Hari...

Entah ada angin apa Rena dan Danan hari ini menyuruh anak-anaknya untuk tetap Dirumah saja karna katanya akan ada tamu penting.

Shadira heran tak seperti biasanya orangtua nya seperti ini sedangkan Ziel dia hanya menurut saja tanpa ada rasaheran atau apapun.

"Dengar papah tau ini sangat mendadak nak, tapi papah sama mamah berniat mau jodohin kamu sama anak temen papah" ucap Danan.

DEG...

Seketika Shadira terkejut dengan apa yang baru saja papahnya katakan.

"Tapi pah kenapa tiba-tiba begini, papah kan tau dira masih kuliah dan masih mau ngejar apa yang belum dira capai"

"Papah tau sayang tapi papah dan temen papah sudah berjanji dulu bahwa kami akan menjodohkan anak kami jika kalian sudah dewasa kelak dan ini saatnya"

"Pah apa setelah menikah dira masih bisa mengejar apa yang dira inginkan?"

"Tentu saja sayang mereka akan mengizinkannya karna mereka tau kamu adalah perempuan yang ingin berkarir"

"Terus apa jodoh shadira bakal Nerima dan mencintai dira secara kami menikah karna dijodohkan"

Ziel disana hanya menyimak saja ia tak mau ikut campur.

"Dia sudah menyetujui nya sayang dan tentang perasaan nanti akan datang dengan seiring berjalannya waktu".

"Kalau itu memang sudah janji kalian dulu dan papah bilang janji tidak boleh di ingkari kan maka Dira dijodohkan"

"Terimakasih sayang...mamah yakin kalian akan hidup bahagia" ucap Rena.

"Iya mah"

Mereka pun berpelukan tak lupa memeluk anak bungsu mereka juga, ini kabar bahagia karna anak sulung mereka akan segera menikah.

Namun mereka tidak tau dengan perjodohan ini akan ada seseorang yang harus rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan saudara nya yang ia sayangi, dan membuat dia harus bisa menahan rasanya sakit, cemburu dan sesak.

Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang