~^25^~

5.1K 196 0
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING


Siang harinya...kini ziel sedang menemani anaknya bermain di taman mansion, Jo tadi pagi sudah berangkat ke kantor ya.

"Mommy ayo ke kantol daddy..." Ajak si kecil.

"Ngapain, nanti Daddy ngerasa terganggu kalau kita kesana, tunggu Daddy pulang aja ya".

"Enda mommy...Nala mau daddy cekalang..".

Ziel melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11.40 yang artinya jam makan siang Jo akan segera tiba.

Ziel pun berpikir untuk membawakan lelaki itu makan siang, oh iya Jo melarang ziel untuk bekerja ditambah Nara yang juga gakmau ditinggal ziel jadi terpaksa dia ngundurin diri deh.

"Yaudah ayo, kita ke kantor Daddy tapi janji sama mommy gak boleh ganggu Daddy lagi kerja oke".

"Iya mommy Nala janji" Nara mengacungkan jari kelingking nya dan tersenyum sehingga menampakkan gigi kelincinya.

"Anak pintar, sebelumnya kamu mandi dulu ya sama mbak lala, mommy mau masak buat kita makan bersama di kantor Daddy".

"Emm..baik mommy".

Ziel pun menggandeng tangan Nara dan membawanya masuk.

Untuk tempat kerja Jo, ziel sudah tau ya lagi dan lagi karna masalalumya, Jo juga bilang bahwa dia tak pernah merubah apapun yang menyangkut dengan ziel termasuk gedung kantor nya masih sama persis dengan dulu walaupun sekarang sudah banyak cabang yang Jo kelola.

"MOMMY...NALA CUDAH CIAPPP..." Teriak Nara dari arah tangga.

"Wahhh...anak mommy udah cantik dan wangi, baiklah mommy juga sudah siap ayo berangkat".

Mereka pun bergegas keluar dan masuk kedalam mobil yang sudah siap beserta sopir pribadi yang Jo suruh untuk menemani calon istrinya jika ingin keluar.

Dalam perjalanan Nara tak berhenti mengoceh sambil memegangi tangan mommy nya.

"Mommy Nala mau eskim...".

"Oke nanti kita mampir ke minimarket ya buat beli es krim tapi gak boleh banyak-banyak mam es krim nya ya".

"Emmm...baik mommy...".

"Pinter banget sih kamu..." Cupp..

Setelah beberapa menit di perjalanan dan tadi juga ziel menyempatkan diri untuk mampir ke minimarket dan membeli beberapa es krim dan tisu basah.

Sekarang dia sudah sampai di depan gedung D'Jo Company yaitu kantor milik Jo.

"Mau saya antar ke dalam nyonya?" tanya supir.

"Gak perlu pake, bapak langsung pulang aja ke mansion terimakasih pak".

"Baik nyonya kalau gitu saya permisi".

Ziel mengangguk dan berjalan masuk menuju kantor Jo.

Saat melangkah kakinya di pintu masuk dia sudah menjadi pusat perhatian.

"Loh itu siapa...ko sama anaknya pak Jo ya?".

"Wahhh liat deh meskipun cowok tapi ko cantik ya, manis banget".

"Mereka keliatan kaya ibu sama nak gaksih, gemes banget".

"Itu kerabat pak Jo kah? Tapi ko gak pernah liat ya".

"Ah udah lanjut kerja nanti pak Jo marah".

Ya, itulah bisik-bisik tetangga engga canda, itulah bisik-bisik para pegawai di sana.

Tapi ziel mengabaikan itu semua, untunglah dulu dia tak pernah masuk ke dalam kantor ini Ziel hanya sekedar tau aja kalau ini perusahaan milik Jo, ia tak pernah masuk karna ia tak mau dulu itu.

"Maaf mbak, apa pak Jo nya ada?" Tanya Ziel pada resepsionis.

"Maaf dengan siapa ya dan apa anda sudah membuat janji dengan beliau?".

"Emm...saya ziel adik iparnya, saya belum membuat janji dengan pak Jo".

"Maaf tuan tapi anda harus membuat janji terlebih dahulu dengan pak Jo".

"O-oh begitu ya, kalau gitu makasih mbak".

Ziel pun berjalan keluar gedung ia bingung harus bagaimana...

Mana dia lupa minta no handphone Jo lagi, aduhh...harus gimana nih.

"Mommy...Nala mau daddy...".

"Iya sayang sabar ya, kita gak dibolehin masuk sama mbak resepsionis nya".

Ziel memikirkan sesuatu dan kembali masuk ke gedung itu.

"Mbak maaf bisa tolong hubungi pak Jo bilang kalau saya adik iparnya datang".

"Baik mohon ditunggu tuan".

Ziel pun menunggu di kursi dengan Nara yang berada di pangkuannya dan dia mengamati sekitar kantor itu.

Terlihat resepsionis itu sedang berbicara di telfon, dan ziel hanya memperhatikan saja.

Ziel tak luput dari pandangan para pegawai disana, mereka memandang ziel seolah bertanya siapa dia, ada hubungan apa dengan atasan mereka.

Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang