Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh heheHAPPY READING
Saat sudah di balkon Jo melihat sekeliling dan saat tatapannya mengarah ke balkon Ziel ternyata disana juga sudah ada Ziel yang sedang memejamkan matanya sambil menikmati hembusan angin.
Sadar ada yang memperhatikannya Ziel menoleh dan mendapati Jo disana, dan Ziel hanya tersenyum singkat lalu kembali pada tatapannya ke depan.
Jo heran kenapa Ziel seperti itu akhirnya dia menelfon Ziel, gakmungkin dong kalau dia teriak-teriak ngobrol sama kekasihnya itu.
Saat telfonnya berdering Ziel melihat nama panggilan dan melirik Jo singkat lalu mengangkat nya sambil kembali fokus ke depan.
"Hallo Zican, ku dengar kau demam apa kau sudah baikan, dan sudah minum obat"
"Ya seperti yang kau lihat aku sudah baik-baik saja"
"Ada apa? Apa ada masalah, apa aku membuat kesalahan? Kenapa kau bersikap dingin padaku"
"Tidak ada apa-apa aku hanya sedang merasa lelah saja maaf"
"Benarkah Zican...aku tau pasti ada sesuatu yang membuatmu begini katakan padaku"
"Sungguh tidak ada apa-apa...sebaiknya kau masuk lah nanti kakak curiga dan ya lain kali pakai pakaian yang menutupi leher jika habis berhubungan, kasih tau kakak juga ya atau orang rumah akan meledek kalian, baiklah aku tutup telfonnya"
Tut...
Sepanjang telfon sampai akhir tatapan Ziel masih fokus ke depan ya dengan wajah yang sulit di artikan hatinya sakit tapi bibirnya masih bisa tersenyum walaupun sedikit.
Jo tau sekarang apa yang membuat kekasihnya bersikap seperti itu pasti karna dia melihat bekas kissmark semalam...aarghhhh ini membuat Jo frustasi.
Yang seharusnya tidak terjadi malah terjadi, dan dia dengan susah payah membuat Ziel kembali padanya namun apa sekarang dengan hitungan detik Jo sudah membuat Ziel terluka kembali.
Jujur Jo sekarang tak tau harus berbuat apa...
Dan Ziel sudah cukup dia sudah lelah menangis mulai sekarang dia tidak akan pernah menangis hal sepele apalagi tentang cinta biarlah semua berjalan sesuai alurnya saja.
Ziel sudah cape, lelah hati lelah pikiran, sakit hati sakit fisik juga dia hanya ingin hidup tenang sekarang.
Jadi dia hanya akan fokus pada masa depannya saja soal cintanya pada Jo dia akan menganggap antara ada dan tiada saja sudah cukup.
Sekarang bertemu dan bicara dengan Jo hanya seperlunya saja ya itu yang harus dia lakukan.
Saat ini Jo dan Ziel masih di posisi yang sama dengan Ziel yang terus menikmati udara sambil menatap kosong.
Jo masih terus berusaha untuk menelfon Ziel namun tak kunjung Ziel angkat bahkan Ziel dengan sengaja mengatur mode daya mati pada telfonnya.
Dan sekarang Ziel masuk ke dalam meninggal kan Jo yang masih di balkon dengan raut wajah yang sulit di artikan dan dia mengusap wajahnya kasar.
Namun tanpa mereka sadari sedari tadi ada seseorang yang melihat mereka berdua.
~~~~
Malam tiba dan sekarang mereka sedang makan malam bersama, disana hanya ada keheningan saja.
Ziel juga tampak murung sejak tadi pagi tapi keluarga beranggapan bahwa Ziel masih kurang enak badan terlihat dari wajahnya yang sedikit pucat.
Jo tak henti-hentinya mencuri pandang pada Ziel karna posisi duduk mereka begini, Jo disamping shadira dan Ziel di samping sehingga Ziel dan Jo berhadapan gitu sedangkan Danan dia duduk di kursi samping yang ada satu kursi yang memang khusus untuk kepala keluarga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Untuk Jonathan||END✓
Viễn tưởngPengorbanan?!! Ya itulah yang dilakukan Ziel Varendar ia rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan kakak angkatnya.. Disaat kekasihnya yang ternyata sudah dijodohkan dengan kakak angkat hati Ziel seakan di ambil dari badannya sangat sakit, duniany...