~^27^~

4.9K 181 0
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING



Malam hari... sekarang seperti biasa sehabis makan malam Nara akan meminta ziel dan Jo untuk menemaninya menonton kartun kesukaannya.

Dan seperti biasa juga Jo sibuk dengan laptop nya karna pekerjaannya menjadi semakin menumpuk akibat tertunda saat anaknya hilang.

"Mommy...Nala mau bobo cama mommy dan Daddy".

Ziel dan Jo saling pandang lalu mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah lain.

"Ha-hah...maaf sayang mommy gakbisa".

"Tenapa...mommy kan istlina daddy, halus bobo cama daddy cama Nala juga".

"Emm..gimana ya jelasinnya.." Ziel menggaris tengkuknya yang tidak gatal.

"Mommy kamu gak mau tidur sama Daddy sayang" Jo sengaja banget komporin Ziel ke Nara.

"Tenapa daddy apa Daddy jahat cama mommy".

"Buka gitu sayang mommy mu aja yang terlalu menuruti egonya sampai gakmau tidur sama Daddy".

"Jo diamlah" ziel kesal sekalang sama bapaknya Nara.

"Mommy Nala mau bobo cama daddy dan juga mommy...hiks...".

Lihatlah Nara sekarang menangis...

"Hah... ba-baiklah...baiklah kita akan tidur bersama daddy".

Wahhh ini sebuah kemenangan awal untuk Jo, lihatlah dia sekarang tersenyum puas, anaknya ternyata pinter juga yak, siapa dulu kan disitu ada darah dia jadi mungkin separuh sifat nya menurut pada Daddy nya bagus nak lanjutkan..

Ziel menekuk wajahnya, dia kenal sama Jo bisa-bisanya begitu, sopankah begitu sama adik ipar huh.

Sekarang Jo, Ziel dan juga Nara yang sudah tidur di pangkuan Jo, sedang menuju lantai atas.

Saat sudah di depan kamar Jo, ziel menghentikan langkahnya.

"Kenapa kebiasaan Diem pas mau masuk kamar hm?".

"Ini hanya demi Nara kau ingat itu".

Setelah mengatakan itu Ziel masuk ke kamar kakaknya, dalam hati dia tak henti-hentinya msngucap maaf kepada mendiang kakaknya Karan sudah lancang masuk ke kamarnya.

Jo menidurkan Nara di tengah-tengah kasur king size milik nya.

Dan ziel masih saja terdiam di dekat kasur sana, dia ragu untuk meniduri kasur ini, jalankan tidur duduk saja ia tak berani.

"Kenapa masih saja berdiri, tidurlah aku tidak manruh apapun disana".

Ziel duduk di tepi kasur itu dan membelakangi Jo.

"Tidur ini sudah malam".

"Maafkan aku kakak karna sudah lancang tidur di kasur mu dan suamimu" batin ziel.

Ziel perlahan menidurkan badannya di tepi kasur sana.

Dia membelakangi Nara dan juga Jo.

"Ngghhh...mommy...hiks..." Nara sepertinya akan terbangun dan dengan cepat ziel menghadap mereka berdua yang dimana Jo juga sudah menghadap Nara dengan tatapan yang tertuju pada ziel.

"Hiks...mommy...hiks..".

"Iya sayang mommy disini...cupp..cupp...".

Ziel menepuk-nepuk pantat Nara supaya si kecil kembali terlelap tidur.

"Berhentilah menatapku seperti itu dan tidurlah atau aku akan pindah ke kamar ku".

Jo dengan cepat menutup matanya dan itu membuat Ziel tersenyum tipis, gemas melihat tingkah Jo yang seperti anak kecil.

Ziel juga segera menyusul Nara ke alam mimpi dan mereka bertiga akhirnya terlelap tidur.
.
.
.
Pagi harinya..terlihat dua orang dewasa yang saling memeluk dengan Nara yang berada di tengah.

"Ngghhh..." Lenguhan Nara yang merasa terganggu akibat kedua tangan yang menumpang di perutnya.

Namun tak lama dia kembali terlelap tidur setelah ia celingukan memandangi kedua orangtuanya.

Kemudian ziel yang mulai membuka mata dan pandangan pagi ini tertuju pada Jo dan Nara.

Dia kaget saat tangannya bertumpuk dengan tangan Jo, dengan pelan ia melepas tautan tangan itu.

Dan ziel bergegas bangun untuk menyegarkan dirinya lalu pergi ke bawah untuk membuat sarapan.

Setelah selesai mandi dan berpakaian ziel turun ke bawah, dan seperti biasa disana sudah ada para maid yang sibuk dengan pekerjaan mereka.

Gak perlu lama-lama ziel langsung mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan ia olah hari ini.

Dengan bantuan beberapa maid itu akan mempersingkat waktu nya memasak takutnya nanti Nara bangun dan mencarinya seperti kemarin.

Makin hari makin lengket aja Nara sama ziel, Ziel sendiri pun bingung ko bisa? Padahal mereka belum lama kenal loh.










Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang