Bon Chap+

5.6K 181 1
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING


"MOMMY...TAS KAKAK YANG KEMARIN KAKAK PAKE DIMANA YA?" Teriak Seorang gadis yang sudah tumbuh remaja dan cantik.

"Kakak jangan teriak, telingaku sakit" Protes seorang anak kecil yang baru berumur 7 tahunan.

"Nara kebiasaan ya kamu teriak-teriak begitu, cari yang bener kemarin mommy taroh di tempat biasa" jawab ziel yang sedang memegangi wajan penggorengan.

"SAYANG DASI MAS YANG WARNA COKLAT ITU DIMANA YA KO GAK ADA".

"Hah...aku udah taroh di atas kasur sama pakaian kamu tadi mungkin jatoh ke bawah cari aja".

Ya pagi ziel memang selalu di suguhi teriakan-teriakan dari anak gadis dan suami tampannya.

Sedangkan anak mereka yang ke dua dan tiga sifat nya kalem gaksuka kerusuhan.

Yaps...beberapa tahun sudah berlalu bahkan Nara si anak kecil yang menggemaskan itu sudah beranjak remaja sekarang umurnya sudah 17 tahun dan dia memiliki dua adek laki-laki, kembar lagi.

Namanya Keanu Jonathan Bhisma dan Seanu Jonathan Bhisma mereka baru berusia 7 tahun, yang pertama lahir adalah Keanu dan adiknya Seanu hanya beda beberapa detik saja.

Oh iya si kembar ini kalau di lihat lebih teliti lagi wajahnya mirip kedua orangtuanya seperti Keanu ini wajahnya lebih mendominasi ke ziel, dan Seanu lebih mendominasi ke Bapaknya Jonathan tapi mereka mirip berdua namanya juga kembar.

"Mommy...Sean lapar" Ucap salah satu anak yang sama tampannya seperti Jonathan.

Si kembar sudah siap dengan pakaian olah raga sekolah dasar nya.

"Mommy hari ini di sekolah Keanu sama Sean ada acara jalan santai tapi harus di dampingi salah satu orangtua dan bawa bekal juga mom" ucap sean.

"Baiklah...sebentar lagi sarapan siap, kamu duduk dulu aja sama kakakmu disana".

Sean pun menurut dan duduk di kursi meja makan di samping kakaknya Kean.

"Selamat pagi mommy, kembar" sapa Nara yang sudah siap dengan seragam SMA nya.

"Pagi..." Jawab Ziel.

"Pagi kakak..." Jawab kompak si kembar.

Nara mengecup kedua kening adik kembarnya itu, Ya...itu adalah kebiasaan keluarga mereka.

Tak lama Jo datang dengan pakaian kantornya, dia juga jalan menghampiri ketiga anaknya.

"Pagi..." Sapa Jo.

"Pagi dad..." Jawab ketiganya kompak.

Ziel berjalan menuju meja makan dengan kedua tangan yang membawa nasi dan beberapa maid juga membantu menata makanan, gelas, piring dan lainnya.

Ziel menyendok nasi beserta lauknya untuk setiap piring.

"Sayang hari ini mas lembur kayaknya, jadi mas akan pulang malam".

"Ya baiklah...nanti siang aku akan mengantar makan siang dan makan malam mu oke" Jo mengangguk.

Kebiasaan ziel adalah mengantar makan siang untuk suaminya setiap hari, karna ia tak membiarkan suaminya makan di luar terkecuali kalau sama klien sih, bukan cuma makan siang kadang jika suaminya lembur ia akan sekalian membuat untuk makan malam juga agar nanti saat mau makan malam tinggal hanagatin di microwave aja.

Istri idaman bukan?!...

"Mom...kakak juga nanti pulangnya agak malam soalnya harus kerja kelompok dirumah teman".

"Gak...kalau mau kerja kelompok disini aja, bawa teman kamu kesini kerjain disini, mommy gak izinin kamu apalagi sampai pulang malam".

"Baik mom..." Kalau Nara mah iya-iya aja soalnya dia juga males kemana-mana.

Kebanyakan anak lain kan suka banget kalau keluar rumah tapi beda sama Nara yang paling males keluar rumah, dia lebih betah dirumah aja sama mommy nya.

Emang ya gak anak gak bapak pada-pada bucin mommy.

Nara ini anak yang penurut, memang dari kecil sudah seperti itu, ia tak terpengaruh pergaulan bebas seperti anak-anak pada umumnya karna didikan orangtua nya sangat ketat sekali apalagi mommy nya.

"Kembar...hari ini ada acara jalan santai kan di sekolah sama orangtua juga biar nanti sama mommy ya".

"Iya mommy..." Jawab mereka kompak.

Akhirnya keluarga Jonathan pun menikmati sarapan mereka dengan khidmat tanpa adanya perbincangan.

Karna Jo menerapkan untuk tidak berbincang saat sedang menghadap makanan/makan dan itu mutlak gakboleh di bantah.

Dan untunglah pasangan itu mempunyai anak-anak yang penurut sekali.



Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang